Kilas Dunia

Ancaman Terbesar

Adnan menilai kehadiran AS di Timur Tengah merupakan ancaman terbesar Cina. Setelah Perang Dunia II, AS dan Inggris terlibat dalam pertempuran sengit untuk mengusir negara itu dari Timur Tengah. “Untuk memantapkan dirinya di daerah itu, Cina menggunakan kudeta militer dan ancaman ekspansi komunis,” terangnya.

Menurut Adnan, Cina memberi Arab Saudi dan Israel jaminan keamanan sehingga mereka dapat membangun militer mereka di wilayah tersebut. Cina juga memperkuat hubungan dengan Iran dan Mesir pada 1970-an melalui bantuan keuangan dan penjualan senjata.

Sebaliknya, jelas Adnan, AS menawarkan jaminan keamanan kepada sejumlah negara di kawasan ini, sehingga memberikan dorongan kepada pemerintah lalim ini sebagai imbalan atas kesetiaan mereka. AS memiliki rencana politik untuk masalah regional seperti solusi dua negara, dan memiliki pengalaman yang diperlukan untuk mempertahankan kehadiran militer yang jauh dari benua Amerika, serta untuk melakukan operasi militer yang sulit dan mempertahankan pangkalan militernya di luar negeri.

“Di Timur Tengah tantangan sangat banyak. Cina tidak tertarik menggunakan kekerasan untuk menengahi masalah regional,” jelasnya.

Memang, beber Adnan, Cina baru-baru ini mulai terlibat secara militer di kawasan itu. Manifestasi paling jelas dari kehadiran Beijing di kawasan itu adalah pendirian pangkalan angkatan laut di Djibouti. Selain itu, Cina mempertahankan penasihat militer di Suriah dan pasukan PBB di Lebanon.

“Namun, untuk saat ini Cina puas dengan melakukan perdagangan dengan mendapat perlindungan dari keamanan regional AS. Beijing secara tradisional lebih suka mendorong perdagangan dan investasi,” terang Adnan.

Dengan demikian, lanjut Andan, meskipun keterlibatan ekonomi Cina di Timur Tengah telah tumbuh selama dekade terakhir, keterlibatan militer dan keamanannya tetap marjinal. Meningkatnya minat Cina dan keterlibatannya di Timur Tengah menyoroti pencapaiannya sejauh ini. Namun, untuk saat ini Cina tidak memiliki kemampuan untuk menanggung semua ini. “Tindakan ini memengaruhi seberapa besar Beijing bersedia mengabdikan dirinya untuk kawasan itu. Akibatnya, terjunnya Cina ke Timur Tengah tidak memiliki dimensi politik atau militer dan tetap terbatas pada pertimbangan ekonomi dan energi,” pungkasnya. [Joy dan Tim]

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twenty + 8 =

Back to top button