Erdogan Dukung Antek Amerika di Libya
Sejak jatuhnya rezim Qaddafi, Libya telah dibagi dalam perang saudara antara pemerintahnya di Tripoli di barat dan pasukan Jenderal Khalifa Haftar di timur. Kekuatan regional berdiri di antara pihak ini atau itu.
Seperti halnya konflik Suriah, rezim boneka Amerika aktif di kedua sisi perpecahan: Khalifa Haftar adalah orang Amerika, tetapi Presiden Turki Erdogan telah mendukung Pemerintah. Sekarang, Erdogan rupanya telah mengumumkan untuk mengirim pasukan ke Libya tanpa undangan awal dari Pemerintah Libya yang ingin dia dukung, meskipun seruan ini sekarang telah secara resmi dibuat.
Menurut Kantor Berita Reuters, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Hari Kamis (26/12) bahwa Turki akan mengirim pasukan ke Libya atas permintaan Tripoli, bulan depan, yang akan menempatkan konflik di negara Afrika Utara itu di pusat konflik regional yang lebih luas.
Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya yang diakui secara internasional di Tripoli berusaha untuk menangkal pasukan Mayor Jenderal Khalifa Hifter, yang didukung oleh Rusia, Mesir, Uni Emirat dan Yordania.
Seorang pejabat di Tripoli menegaskan bahwa permintaan resmi untuk mendapatkan dukungan militer Turki di udara, darat dan laut, telah dibuat.
Terdapat pernyataan seorang pejabat, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, setelah Menteri Dalam Negeri Pemerintah Nasional, Fathi Pashaga, berasumsi dalam komentar yang disampaikan kepada wartawan di Tunisia, bahwa tidak ada permintaan seperti itu yang telah dibuat.
Pasukan Haftar yang ditempatkan di Libya timur tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentarnya.
“Ingatlah, bahwa umat Islam tidak akan pernah menemukan kedamaian dan keadilan hingga semua rezim boneka digulingkan, kemudian mendukung kepemimpinan Islam yang tulus yang akan menegakkan kembali negara Khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah. Negara Khilafah inilah yang akan menyatukan semua negeri kaum Muslim dan menghapus segala pengaruh kaum kafir asing,” tulis Kantor Berita Hizbut Tahrir, Jumat (3/1/2020).