Pembicara IKCKL 2017 Menentang Demokrasi
Dengan bergelora pembicara IKCKL 2017 menantang demokrasi. “Kami berdiri di sini hari ini sebagai penentang!” tegas aktivis Hizbut Tahrir Amerika Haitam di hadapan sekitar 1300 peserta International Khilafah Conference Kuala Lumpur (IKCKL) 2017, Sabtu (9/12/2017) di Le Quadri Hotel, Kuala Lumpur.
Dengan tegas ia mengatakan, “Kami telah melihat demokrasi mereka dalam invasi ke Afghanistan dan Irak!”
“Kami telah melihat demokrasi mereka di wajah saudara laki-laki dan perempuan kami yang telah meninggal!”
“Kami telah melihat demokrasi mereka di Abu Ghraib dan Gitmo!”
“Kami telah melihat demokrasi mereka dalam pencurian kekayaan kami!”
“Kami telah melihat demokrasi mereka di dalam rudal yang menurunkan hujan di kepala kami!”
“Kami telah melihat demokrasi mereka ketika surat suara tidak bekerja untuk kepentingan mereka!”
“Kami telah melihat demokrasi mereka dalam dukungan para tiran. Kita telah melihat dan melihat pula berbagai kemungkaran mereka melahap kita dan tanah kita!”
Lalu ia pun bertanya dan dijawab sendiri dengan lantang, “Tapi siapakah selain kita yang mampu membersihkan dunia ini dari munkar ini? Tidak ada!”
Ia juga menegaskan, “Kami (maksudnya umat Islam, red.) adalah umat yang dihormati dengan tugas membersihkan bumi dari kemungkaran.”
“Apa yang lebih munkar daripada demokrasi dan sekularisme?” tanya ia retoris.
Kemudian ia membacakan al-Quran Surat Ali Imran Ayat 110 yang artinya:
“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh yang makruf dan mencegah yang mungkar serta beriman kepada Allah.”
“Allah telah mengikat kehormatan kita dengan pekerjaan untuk memerintahkan yang benar dan melarang yang salah. Kami ditugaskan untuk membebaskan dunia dari kesengsaraannya, menjawab seruan orang-orang yang tertindas serta menanggapi air mata para ibu, dan teriakan anak-anak di seluruh dunia,” tegasnya.
Sesuai dengan perintah Allah tersebut, ia menyeru agar umat Islam menjadi penentang tarian Barat di atas abu umat manusia. Menentang klaim mereka yang mengaku telah berhasil sepenuhnya menghilangkan tuhan dari kehidupan.
“Kami (umat Islam, red.) akan menjaga mereka di malam hari, mengingatkan mereka bahwa umat Muhammad saw. masih hidup. Kami akan terus menjadi penghalang di jalan mereka. Kebangkitan Islam terus berjalan dan akan menuai buahnya segera insya Allah dengan cara Khilafah ‘ala minhâj an-nubuwwah,” pungkasnya. []