Hanya Oknum?
Belakangan ini viral curhatan anggota Brimob Batalyon B Manggala Junction Polda Riau Bripka Andry Dharma Irawan SAP lewat media social. Pasalnya, ia tidak terima dimutasi, karena sudah menyerahkan uang ratusan juta kepada atasannya.
Curhatan Bripka Andry Dharma Irawan SAP ke media sosial dan fenomena anggota mengeluh di medsos ini mulai marak dua tahun belakangan. Ini adalah fenomena baru terkait keluhan personel pada layanan internal Polri pada anggotanya. Ini indikasi macetnya saluran pelayanan keluhan anggota sekaligus menjadi penanda adanya ketidakpercayaan anggota atas dugaan perlakuan yang adil oleh institusi. Ini puncak gunung es terkait layanan internal.
Kasus-kasus ini harus dijadikan sebagai titik evaluasi terhadap seluruh pelayanan internal. Sebabnya, jika tidak ada langkah evaluasi bisa menjadi preseden buruk dan menguatkan ketidakpercayaan publik terhadap institusi POLRI.
Kasus ini harus diselesaikan secara adil, fair dan objektif. Jangan sampai ada upaya pembungkaman dan penyudutan anggota yang merasa dizalimi atau diperlakukan tidak baik atasannya.
Kasus curhatan anggota Brimob Batalyon B Manggala Junction Polda Riau Bripka Andry Dharma Irawan SAP yang mengirim ratusan juta kepada atasannya, Komandan Batalyon B, jelas aktivitas yang aneh dan tidak wajar. Publik jadi curiga mengapa anggota disuruh mencari dana sampai Rp 650 juta. Layak dipertanyakan untuk apa dana tersebut? Demikian juga dengan keputusan demosi. Demosi tanpa ada sidang disiplin atau etik tentu merupakan kesewenang-wenangan bagi anggota.
Karena itu institusi POLRI wajib melakukan pembenahan secara totalitas. Adapun kasus-suap menyuap yang membudaya di masyarakat ataupun birokrasi tidak akan bisa selesai kecuali, ditanamkan di tengah masyarakat keimanan dan ketakwaan yang kuat kepada Allah SWT. Diperlukan juga perubahan sistemik dan mendasar terhadap pola hukum di negeri ini. Sistem politik dan sistem hukum Islam mampu memunculkan suasana ketakwaan dan memunculkan efek jera bagi para perilaku kejahatan apapunbentuknya.
WalLaahu a’lam. [M. Ismail; Direktur eLSAD]