Pengantar [Rezim Makin Represif]
Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
Pembaca yang budiman, secara teoretis demokrasi adalah ‘pemerintahan rakyat’. Dalam sistem demokrasi, rakyat juga yang dianggap berdaulat. Tak ada yang lebih tinggi selain daulat rakyat. Bahkan seorang presiden ditasbihkan hanya sebagai pemegang mandat rakyat. Namun demikian, itu hanya dalam tataran teori.
Faktanya, dalam sistem demokrasi, yang berdaulat adalah sekelompok kecil oligharki. Mereka adalah penguasa dan para kroninya. Kroni penguasa umumnya adalah para pemilik modal atau kalangan pengusaha. Bahkan boleh jadi penguasa itu sendiri adalah sekaligus pengusaha. Merekalah sesungguhnya yang berdaulat dalam sistem demokrasi.
Ironis. Tentu saja. Alasannya: Pertama, teori demokrasi jelas bertentangan dengan faktanya. Teorinya daulat rakyat. Faktanya, daulat oligharki/para pemilik modal.
Kedua, kelompok oligharki dalam sistem demokrasi justru sering mengarah pada kekuasaan ‘tangan besi’. Muncullah para penguasa otoriter dan represif yang justru lahir dari rahim demokrasi. Tak jarang, para penguasa tersebut dipilih secara langsung oleh rakyat lewat Pemilu. Inilah yang terjadi di Tanah Air belakangan ini. Sangat nyata. Rezim saat ini—meski dipilih oleh rakyat secara langsung—bukanlah rezim demokratis, tetapi rezim anti demokrasi. Bahkan rezim otoriter dan represif terhadap rakyat.
Ketiga, apa yang dijanjikan oleh demokrasi berupa kemakmuran, kesejahteraan, kesetaraan dan keadilan faktanya jauh panggang dari api. Di negeri demokrasi ini kemakmuran jauh dari harapan. Kesejahteraan hanya bagi segelintir orang. Kesetaraan dan keadilan hanyalah pepesan kosong.
Dengan ketiga alasan di atas, sejatinya demokrasi tak lagi layak dipercaya. Apalagi sejak awal demokrasi adalah sistem yang cacat. Juga yang pasti, demokrasi berasaskan sekularisme. Sekularisme menolak campur tangan agama (Islam) dalam mengatur kehidupan manusia. Alhasil, demokrasi bertentangan dengan Islam.
Karena itu sudah saatnya umat segera mencampakkan demokrasi. Umat harus segera mengambil Islam dan syariahnya sebagai sistem kehidupan mereka.
Itulah tema utama Al-Waie edisi kali ini. Simak juga sejumlah tema menarik lainnya. Selamat membaca!
Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.