
Invasi Amerika Dari Masa Ke Masa
Amerika Serikat (AS telah terlibat dalam berbagai invasi dan pendudukan di seluruh dunia sejak abad ke-19 hingga abad ke-21. Berikut adalah beberapa contoh utama invasi dan pendudukan yang dilakukan oleh AS dari masa ke masa:
- Perang Meksiko-Amerika (1846–1848)
Latar belakang: AS menginvasi Meksiko setelah ketegangan terkait dengan perbatasan Texas dan wilayah yang diinginkan oleh Amerika. AS berhasil menguasai sebagian besar wilayah Meksiko, termasuk California, Nevada, Utah, Arizona, New Mexico, dan sebagian Colorado, yang kemudian menjadi bagian dari Amerika Serikat.
- Pendudukan Filipina (1898–1946)
Latar belakang: Setelah kemenangan AS atas Spanyol dalam Perang Spanyol-Amerika (1898), Filipina menjadi wilayah yang dikuasai oleh Amerika. AS menghadapi perlawanan dari pasukan Filipina yang menginginkan kemerdekaan, dan Filipina tetap menjadi koloni Amerika hingga 1946.
- Perang Dunia I (1917–1918)
Latar belakang: AS terlibat dalam Perang Dunia I setelah bergabung dengan Sekutu. Meskipun bukan invasi besar-besaran di luar negeri, AS mengirim pasukan besar ke Eropa.
- Intervensi di Haiti (1915–1934)
Latar belakang: AS menginvasi Haiti untuk mengamankan kepentingan ekonomi dan dengan alasan palsu mencegah ancaman terhadap stabilitas di kawasan Karibia. Haiti menjadi protektorat Amerika hingga 1934, dengan pengaruh AS yang besar di dalam negeri.
- Intervensi di Republik Dominika (1916–1924)
Latar belakang: AS menginvasi Republik Dominika untuk melindungi kepentingan ekonomi dan mencegah ketidakstabilan politik di wilayah tersebut. AS menduduki negara tersebut selama hampir 8 tahun dan mengontrol pemerintahan hingga 1924.
- Perang Dunia II (1941–1945)
Latar belakang: AS terlibat dalam Perang Dunia II setelah serangan Jepang terhadap Pearl Harbor pada tahun 1941. AS menginvasi beberapa negara di Eropa dan Pasifik, termasuk Italia, Jerman, Jepang, dan negara-negara yang dikuasai oleh Axis. Pasukan AS juga menduduki beberapa negara Eropa setelah perang.
- Pendudukan Jerman dan Jepang (1945–1955)
Latar belakang: Setelah kemenangan dalam Perang Dunia II, AS menjadi bagian dari negara-negara pemenang yang menduduki Jerman dan Jepang untuk mendirikan pemerintahan baru. Jerman dan Jepang dibagi menjadi zona pendudukan oleh Sekutu, dengan AS mengontrol sebagian besar wilayah tersebut.
- Perang Korea (1950–1953)
Latar belakang: Setelah invasi Korea Utara ke Korea Selatan, AS mengirimkan pasukan untuk mendukung Korea Selatan dan melawan komunisme. Perang berakhir dengan gencatan senjata, namun pasukan AS tetap berada di Korea Selatan hingga hari ini sebagai bagian dari perjanjian keamanan.
- Perang Vietnam (1965–1973)
Latar belakang: AS terlibat dalam perang untuk mendukung pemerintah Vietnam Selatan melawan pasukan Vietnam Utara yang komunis. Perang berakhir dengan kekalahan AS, dan Vietnam kemudian bersatu di bawah rezim komunis.
- Invasi Grenada (1983)
Latar belakang: AS menginvasi Grenada setelah terjadi kudeta militer yang menggulingkan pemerintah yang pro-AS dan mengancam warga negara AS yang berada di pulau tersebut. Pasukan AS berhasil merebut kendali atas Grenada dalam operasi singkat dan mendirikan pemerintahan pro-AS.
- Invasi Panama (1989)
Latar belakang: AS menginvasi Panama untuk menggulingkan diktator Manuel Noriega dan mengamankan jalur lalu lintas melalui Terusan Panama. Noriega ditangkap dan diadili di AS. Panama lalu dijadikan negara dengan pemerintahan baru yang pro-AS.
- Perang Teluk (1990–1991)
Latar belakang: Setelah Irak menginvasi Kuwait, AS memimpin koalisi internasional untuk mengusir pasukan Irak dari Kuwait. Alasan utama di balik itu adalah menguasai minyak Irak Pasukan AS berhasil mengusir pasukan Irak dari Kuwait, namun pasukan AS tetap berada di kawasan Teluk setelah perang berakhir.
- Invasi Afganistan (2001–2021)
Latar belakang: Setelah serangan 11 September 2001, AS menginvasi dan menduduki Afganistan dengan alasan palsu perang melawan terorisme. AS dan sekutunya menggulingkan Taliban, tetapi perang berlarut-larut selama dua dekade. Pada 2021, pasukan AS ditarik dan Taliban kembali menguasai Afganistan.
- Invasi Irak (2003–2011)
Latar belakang: AS menginvasi Irak dengan alasan bahwa pemerintah Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal (yang kemudian tidak ditemukan) dan mendukung terorisme. Tudingan yang dibuat-buat dan tidak terbukti Saddam Hussein digulingkan dan dieksekusi. Irak mengalami ketidakstabilan besar hingga kini. Pasukan AS akhirnya mundur pada 2011.
- Intervensi di Libya (2011)
Latar belakang: AS dan NATO melakukan intervensi militer di Libya untuk mendukung pemberontak yang melawan rezim Muammar Gaddafi. Gaddafi digulingkan dan dibunuh. Negara itu kemudian mengalami ketidakstabilan dan perang saudara yang berlanjut hingga saat ini.
- Perang Suriah (2014–sekarang)
Latar belakang: AS terlibat dalam perang saudara Suriah, mendukung pasukan Kurdi dan kelompok oposisi terhadap pemerintahan Bashar al-Assad. Amerika memainkan politik dua kaki dengan tetap mendukung rezim Bashar.
- Intervensi di Yaman (2015–sekarang)
Latar belakang: AS mendukung koalisi yang dipimpin Arab Saudi dalam perang melawan kelompok Houthi di Yaman, meskipun tidak ada invasi langsung oleh AS. Konflik ini menyebabkan krisis kemanusiaan besar, dengan keterlibatan militer AS dalam bentuk bantuan logistik dan intelijen.
Kesimpulan
Sejak abad ke-19, Amerika Serikat telah terlibat dalam banyak invasi dan pendudukan di berbagai belahan dunia. Tujuan dari intervensi ini bervariasi, mulai dari ekspansi teritorial, mendukung sekutu, Banyak dari intervensi ini yang memicu ketidakstabilan jangka panjang di negara yang terlibat. Amerika kerap menggunakan alasan palsu: memerangi terorisme, menegakkan HAM, menumbangkan diktator. Alasan sesungguhnya adalah penjajahan demi kepentingan ekonomi dan politik Amerika.
[Al-Ustadz Musab Umair. Sumber: alraiah.net, 8/1/2025].