Pengantar

Pengantar [Hikmah Maulid: Totalitas Meneladani Nabi SAW]

Assalâmu ’alaykum wa rahmatulLâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, Rasulullah SAW bukan hanya teladan dalam kelembutan hati dan keindahan akhlak. Beliau pun teladan dalam ketegasan memegang prinsip, kesungguhan beribadah dan kesempurnaan menjalankan hukum-hukum Allah SWT di seluruh aspek kehidupan. Beliau adalah uswah hasanah (teladan terbaik) bukan hanya di masjid, tetapi juga di pasar; bukan hanya di atas tikar sajadah, tetapi juga di medan dakwah dan pemerintahan.

Meneladani beliau secara total berarti mencontoh ibadah beliau yang khusyuk, akhlak beliau yang agung, muamalah beliau yang lurus, kepemimpinan beliau yang adil hingga perjuangan beliau menegakkan syariah secara menyeluruh dalam institusi Negara Islam. Islam yang dibawa Rasulullah úý adalah ideologi yang memadukan iman, ibadah dan aturan hidup; ideologi yang membentuk peradaban mulia yang membimbing manusia dari kegelapan menuju cahaya.

Di tengah arus sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan, seruan untuk meneladani Rasulullah úý secara total menjadi panggilan iman. Bukan hanya slogan, tetapi komitmen untuk menjadikan syariah Islam sebagai satu-satunya sumber aturan; dalam rumah tangga, ekonomi, politik hingga hubungan antarnegara.

Al-Wa’ie edisi kali ini kembali mengajak pembaca untuk menelusuri sekaligus mencontoh keteladanan Nabi úý secara total (utuh). Tidak parsial. Tentu agar kita tak berhenti pada memuji pribadi beliau, tetapi benar-benar menempuh jalan hidup beliau hingga Islam kembali tegak memimpin dunia.

Itulah antara lain yang dibahas dalam tema utama al-Waie edisi kali ini, selain sejumlah tema menarik lainnya. Semoga semua informasi yang disajikan dalam al-Waie edisi kali ini menjadi bahan renungan dan inspirasi bagi kaum Muslim dalam meneladani kepribadian Rasulullah saw. secara total dalam diri, masyarakat dan institusi negara. Dengan demikian, Maulid Nabi Muhammad saw. yang diperingati setiap tahun oleh sebagian Muslim, khusus di negeri ini, jauh lebih bermakna. Selamat membaca!

 

Wassalâmu ’alaykum wa rahmatulLâhi wa barakâtuh.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

seventeen − six =

Back to top button