
Alasan Barat Pindahkan Yahudi ke Palestina
Setidaknya ada tiga alasan bagi pemikiran Barat menempatkan kaum Yahudi yang tersebar di Eropa menjadi satu entitas Yahudi di Palestina.
“Ada sejumlah alasan terkait keberadaan proyek penting ini bagi pemikiran Barat yang diatur oleh kepentingan dan kepentingan semata,” ujar Aktivis Hizbut Tahrir Salim Abu Sbitan sebagaimana diberitakan hizb-ut-tahrir.info, Rabu (23/7/2025).
Pertama, kebencian yang amat besar terhadap kaum Yahudi dan kebencian yang semakin besar terhadap mereka. Karena, sebut Salim, Yahudi dikenal dengan kelicikan, kedengkian, tipu daya, kekejaman dan kebencian mereka terhadap semua masyarakat tempat mereka tinggal. Ini berdasarkan narasi bahwa mereka adalah kaum pilihan Tuhan, sedangkan seluruh penduduk bumi (goyim, non-Yahudi) adalah binatang yang diciptakan Tuhan sedemikian rupa sehingga mereka menyerupai ciptaan manusia, agar mereka dapat menerima pengabdian dari goyim kepada mereka.
Kedua, kelicikan, tipu daya dan konspirasi adalah cara hidup orang Yahudi. Karena itu, sebut Salim, mereka tak henti-hentinya berkonspirasi melawan negara dan bangsa yang merangkul mereka, sebagaimana yang mereka lakukan terhadap Khilafah Utsmaniyah dan Jerman.
“Mereka selalu dan selamanya menimbulkan masalah di negara-negara tempat mereka tinggal. Mereka dikenal sebagai pembawa kerusakan, termasuk riba, yang menjadi keunggulan mereka dan karenanya mereka mendirikan pusat-pusat keuangan besar maupun kecil,” ungkapnya.
Karena kepentingan Barat bersinggungan dengan penyakit yang tidak dapat disembuhkan ini, menurut Salim, Barat memutuskan tiga hal.
Pertama, menyingkirkan mereka dengan membangun kantor yang terisolasi dari Barat, dan memindahkan sebanyak mungkin dari mereka yang dapat dipindahkan ke sana, sehingga masyarakat mereka terbebas dari kanker jahat ini.
Kedua, memilih Palestina, yang merupakan jantung negeri-negeri Islam, tujuan hati kaum Muslim, dan tempat Isra’ Nabi Muhammad saw., yang di dalamnya terdapat Masjidil Aqsha, kiblat pertama dari dua kiblat, dan masjid ketiga yang menjadi tujuan ziarah setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
“Lebih dari itu, yang terutama dan yang paling utama, bahwa tempat yang dijanjikan untuk berdirinya Khilafah Rasyidah dan tempat kembalinya adalah negeri yang di dalam dan sekitarnya telah Allah berkahi,” jelasnya.
Ketiga, kepentingan Barat dalam mencapai tujuannya melalui proyek permukiman ini adalah untuk menempatkan kelompok ini di dalam komunitas kaum Muslim sehingga mereka akan menjadi penghalang bagi berdirinya Khilafah kembali. []
[Joy dan Tim]





