Baiti Jannati

Berlomba Meraih Pahala Ramadhan


Alhamdulillah. Ramadhan, bulan mulia dan penuh berkah, tengah menghampiri kita. Sudah seharusnya kita mengucap syukur, bersukacita dan memohon kepada Allah semoga kita dapat mengisi Ramadhan dengan baik dan benar. Semoga setiap amalan yang dilakukan di bulan Ramadhan ini penuh dengan keberkahan dan bernilai pahala.

Demikian istimewa Ramadhan. Semoga keluarga kita bisa menjalani Ramadhan dengan sukacita dan penuh dengan ketaatan hingga akhir. Semoga semua amal kita diterima Allah SWT, sebagaimana doa yang kita panjatkan pada awal Ramadhan:

[اَللّٰهُمَّ سَلِّمْنـِيْ إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِـيْ وَتَسَلَّمْهُ مِنِيْ مُتَقَبَّلًا]

Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku pada bulan Ramadhan.”

 

Bulan Berlimpah Pahala

Allah SWT telah memilih Ramadhan dengan keutamaan dan kekhususan dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Ini semua adalah sebagai bentuk nikmat dan karunia Allah untuk hamba-Nya agar senantiasa bersemangat mendekatkan diri kepada-Nya dan meninggalkan perbuatan yang Dia murkai.

Allah SWT dan Rasulullah saw. telah memberikan penjelasan kepada kita tentang keberlimpahan pahala pada Bulan Ramadhan. Dijelaskan di dalam Hadis Nabi saw., misalnya, “Siapa saja yang memberi makan orang yang berpuasa, bagi dia pahala seperti pahala orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun.” (HR at-Tirmidzi).

Dalam petikan khutbah Rasulullah saw. ketika memasuki bulan Ramadhan juga dinyatakan, “…Wahai manusia! Sesungguhnya kalian akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya sebagai suatu kefardhuan dan qiyâm pada malam harinya sebagai suatu tathawwu’. Siapa saja yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu amal kebajikan di dalamnya sama dengan orang yang menunaikan suatu fardhu pada dalam bulan yang lain.”

Demikianlah Ramadhan, bulan penuh berkah dan berlimpah pahala. Selain harus disambut dengan sukacita, tentu saja setiap Muslim harus mempersiapkan diri dengan baik. Dengan itu dia tidak terjebak pada puasa yang sia-sia, yang hanya sekedar menahan lapar dan dahaga semata.

 

Keluarga Muslim Berlomba Meraih Pahala

Pada bulan Ramadhan ini kondisi ruhiyah umat memang sedang pada puncaknya. Semua amal kebaikan akan berusaha dikejar untuk mendapatkan pahala yang berlimpah. Lalu apa saja amalan yang bisa dilakukan bersama oleh keluarga Muslim pada Bulan Ramadhan ini sehingga pahala tercurah untuk kita sekeluarga. Setidaknya ada tujuh aktivitas, yaitu:

 

  1. Menjalankan Ibadah Bersama Keluarga.

Pada Bulan Ramadhan kita dan keluarga bisa lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah sekaligus semakin menguatkan tali persaudaraan dengan anggota keluarga. Caranya dengan mengerjakan berbagai ibadah wajib dan sunnah bersama-sama. Kita dan keluarga bisa lebih mengintensifkan shalat berjamaah pada setiap waktu shalat fardhu di masjid atau di rumah.

Kita bisa memperbanyak amalan shalat sunnah bersama, teristimewa shalat tarawih. Berjalan bersama menuju masjid sambil bercengkerama akan mempererat tali kekeluargaan di antara anggota keluarga. Kita juga bisa melaksanakan shalat dhuha bersama sebelum berangkat beraktivitas ke sekolah atau ke tempat kerja atau melaksanakan shalat tahajud menjelang sahur.

 

  1. Memperbanyak Tadarus al-Quran.

Ketika seluruh anggota keluarga berkumpul, kita bisa melakukan tadarus al-Quran ataupun murâja’ah. Kita sekeluarga bisa kembali belajar dan me-refresh ilmu tajwid kita dan memperbanyak hapalan kita dan keluarga. Kita bahkan bisa saling mengoreksi bacaan yang satu kepada yang lain. Anak-anak pun bisa mengoreksi bacaan ayah-bundanya. Dengan itu, selain semakin mahir ilmu tajwid kita, kita juga bisa melatih anak-anak mandiri serta berani menyampaikan ilmu dan pemahaman. Ini sangat baik untuk meningkatkan kepercayaan diri anak-anak kita. Kebersamaan dalam keluarga juga akan menumbuhkan sikap saling sayang dan saling menghormati di antara anggota keluarga.

Bisa saja kita dan anak-anak berlomba mengkhatamkan al-Quran. Para orangtua pun bisa memotivasi anak-anaknya untuk bisa menyelesaikan bacaan al-Quran minimal 30 juz dalam sebulan ini. Bisa juga kita memberikan reward untuk anak-anak kita dengan pelukan, acungan jempol ataupun hadiah sederhana yang membuat mereka semakin bersemangat. Kebiasaan baik mengejar khataman al-Quran pada bulan Ramadhan menjadi kebahagiaan tersendiri.

 

  1. Menuntut Ilmu Islam Bersama dan Aktif Berdakwah.

Bukan hanya aktivitas ibadah mahdhah saja yang harus kita dan keluarga perbanyak selama Ramadhan ini, tetapi semua amal kebaikan: menuntut ilmu, memenuhi akad atau muamalah lainnya, menghiasi diri kita dengan akhlak yang terpuji, dll. Aktivitas dakwah dan menyeru umat untuk menegakkan syariah Islam juga harus semakin kita kuatkan baik dalam keluarga maupun masyarakat sekitar kita. Selama Ramadhan kita mempunyai kesempatan berdakwah yang luas. Sebabnya, siapa pun pada bulan ini kondisi ruhiyahnya sedang baik sehingga siap menerima nasihat.

Jangan sia-siakan kesempatan ini. Banyak yang bisa kita lakukan selain ibadah mahdhah. Sabda Rasul saw., “Siapa saja menunjuki kepada kebaikan, bagi dia pahala sebagaimana orang yang mengamalkan kebaikan itu tanpa mengurangi pahalanya.”

 

  1. Saling Melayani (Khidmat) di Antara Anggota Keluarga.

Sesungguhnya khidmat (melayani), sekecil apapun, adalah amal shalih. Membangunkan keluarga kita untuk melakukan sahur bersama dan membantu menyiapkan hidangan berbuka merupakan amal kebaikan. Banyak hadis menjelaskan hal ini. Di antaranya hadis dari Jabir bin Abdullah ra. yang berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Setiap kebaikan adalah sedekah. Di antara bentuk kebaikan adalah kamu menjumpai saudaramu dengan wajah yang menyenangkan dan kamu menuangkan air dari embermu ke dalam bejana milik saudaramu.” (HR at-Tirmidzi).

Menuangkan air pada bejana saudara kita adalah jenis khidmat. Rasulullah saw. menyebut sebagai bentuk kemakrufan sebagaimana berwajah ramah. Sesuatu yang disebut makruf adalah amal shalih. Khidmat adalah amal shalih. Lebih utama lagi jika yang dilayani adalah orang yang berpuasa. Melayani orang yang berpuasa dan meringankan pekerjaan atau kesusahan mereka bisa membuat yang melayani mendapatkan ganjaran sebagaimana orang yang berpuasa.

 

  1. Memperbanyak Sedekah.

Meningkatkan sedekah menjadi salah satu amalan kebaikan pada bulan Ramadhan sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan Ramadhan serta sebagai penyempurna ibadah puasa dan ibadah-ibadah individu lainnya. Tidaklah sempurna keimanan dan kualitas ibadah seseorang kecuali jika adanya keseimbangan antara ibadah mahdhah dan ibadah sosial. Demikian sebagaimana firman Allah SWT (yang artinya) Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya. Mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap. Mereka pun menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (TQS as-Sajdah []: 16).

 

  1. Bersama Berburu Lailatul Qadar.

Lailatul Qadar adalah malam turunnya al-Quran dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah (langit) dunia. Lailatul Qadar memiliki kebaikan setara dengan seribu bulan, yakni 83 tahun dan empat bulan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam QS al-Qadr ayat 1-5. Meskipun Lailatul Qadar ini tidak diketahui kapan datangnya, umat Islam diminta untuk mencari malam tersebut pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan.

Hal ini seperti sabda Rasulullah saw.: “Carilah malam Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan.” (HR al-Bukhari).

Karena itu umat Islam disarankan untuk beribadah, terutama ibadah malam pada sepuluh hari terakhir Ramadhan untuk meraih keutamaan tersebut. Di sinilah kesempatan keluarga Muslim untuk berlomba meraih pahala.

 

  1. I’tikaf Bersama Keluarga.

Sepuluh hari terakhir Bulan Ramadhan adalah hari-hari yang sangat dinanti oleh keluarga Muslim karena di dalamnya ada Lailatul Qadar. Setiap Muslim akan mengincar pahala besar pada malam mulia tersebut. Karena itu pada sepuluh malam terakhir ini kaum Muslim baik laki-laki maupun perempuan akan memperbanyak ibadah sunnah dan melakukan i’tikaf di masjid, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. dan keluarganya.

Bunda ‘Aisyah ra. menuturkan, “Sesungguhnya Nabi saw. telah melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan hingga Allah SWT mewafatkan beliau, kemudian isteri-isteri beliau pun melakukan i’tikaf sepeninggal beliau.” (HR al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Ahmad).

Rasulullah saw. biasa ber-i’tikaf pada Bulan Ramadhan. Apabila selesai dari shalat shubuh, beliau masuk ke tempat khusus i’tikaf beliau. Kemudian ‘Aisyah ra meminta izin untuk bisa ber-i’tikaf bersama beliau dan beliau izinkan.

Semoga Allah memberikan kelapangan dan kemudahan kepada kita sehingga kita dan keluarga bisa menunaikan kewajiban dan amal shalih lainnya dengan sebaik-baiknya. Âmîn.

WalLâhu a’lam bi ash-shawâb. [Najmah Saiidah]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

two × 4 =

Back to top button