Ucapan Selamat Amir Hizbut Tahrir Al-‘Alim Al-Jalil Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah Pada Momen Kedatangan Bulan Ramadhan al-Mubaarak 1445 H/2024 M
Kepada umat terbaik yang telah dikeluarkan untuk umat manusia, yakni umat Islam, yang telah Allah muliakan dengan ketaatan kepada-Nya.
Kepada para pengemban dakwah yang dimuliakan, yang tidak dilalaikan dari mengingat Allah.oleh perdagangan dan perniagaan
Kepada para pengunjung laman yang dimuliakan, yang menerima kebaikan yang ada padanya.
Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa baakatuhu.
Segala pujian hanya milik Allah. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah; juga kepada keluarga dan para Sahabat beliau serta orang yang loyal kepada beliau. Wa ba’du.
Saya memohon kepada Allah SWT agar menerima dari kaum Muslim, puasa dan qiyaam-Ramadhaan, dan agar mengampuni untuk kita semua dosa-dosa kita yang telah lalu, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw. dalam hadis dari Abu Hurairah ra. yang berkata, bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، إِيمَا وَاحْتِسَا، غُفِرَ لَه مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Siapa saja yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap ridha Allah niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR al-Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Hurairah ra. juga dinyatakan bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمًا وَاحْتِسً، غُفِرَ لَه مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Siapa saja yang melakukan qiyaam-Ramadhan karena iman dan mengharap ridha Allah niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR al-Bukhari dan Muslim).
Saudara-saudara yang dimuliakan:
Pada bulan Sya’ban tahun kedua Hijrah Allah SWT telah memfardhukan puasa bulan Ramadhan, yaitu bulan yang di dalamnya diturunkan al-Quran.
شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ ١٨٥
Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang haq dan yang batil) (QS al-Baqarah [2]: 185).
Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya Allah memuliakan umat dengan pertolongan dan kemenangan yang gemilang. Perang Badar al-Kubra pada 17 Ramadhan menyebabkan kaum musyrik Makkah dikalahkan dengan telak. Kemudian perang-perang menentukan lainnya terjadi pada bulan yang mulia ini. Ada Fathu Makkah pada 20 Ramadhan al-Mubarak tahun 8 H. Ada Perang al-Buwaib “di dekat kota Kufah saat ini”, yakni Yarmuk Persia. Saat itu kaum Muslim dipimpin oleh al-Mutsanna meraih kemenangan pada 14 Ramadhan 31 H. Ada Pembebasan Amuriyah yang dipimpin oleh Khalifah al-Mu’tashim pada 17 Ramadhan 223 H. Ada Perang ‘Ayn Jalut. Saat itu kaum Muslim mengalahkan Tatar pada 25 Ramadhan 658 H. Juga ada kemenangan-kemenangan lainnya pada bulan yang mulia ini.
Begitulah. Puasa dikaitkan dengan al-Quran al-Karim yang tidak didatangi oleh kebatilan baik dari depan maupun belakangnya. Puasa dikaitkan dengan kemenangan dan pembebasan. Puasa dikaitkan dengan jihad. Puasa pun dikaitkan dengan penerapan hukum-hukum Allah. Setiap orang yang memiliki mata dan penglihatan mengetahui bahwa hukum-hukum Allah SWT tidak terpisah satu sama lain; baik ibadah, jihad, muamalah, akhlak, perilaku, hudud dan jinayat maupun yang lain. Semuanya berasal dari sumber yang sama. Siapa saja yang merenungkan ayat-ayat al-Kitab al-Karim dan nas-nas hadis-hadis yang mulia, niscaya mendapati hal itu dengan jelas dan gamblang.
Seorang Muslim membaca ayat al-Quran:
وَأَقِيمُوا الصَّلَاة
Tegakkanlah oleh kalian shalat.
Sama seperti membaca ayat:
وَأَنِ ٱحۡكُم بَيۡنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ
Putuskanlah perkara di antara mereka dengan apa yang telah Allah turunkan.
Seorang Muslim membaca ayat:
كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ
Telah diwajibkan atas kalian berpuasa.
Sama sebagaimana ia membaca ayat:
كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلۡقِتَالُ
Telah diwajibkan atas kalian berperang.
Demikian juga ia membaca tentang haji dalam hadis Rasulullah saw.:
خُذُوا عَنِّي مَنَاسِكَكُمْ
Ambillah dariku manasik haji kalian (HR al-Baihaqi di dalam Sunan al-Kubrâ dari Jabir).
Sama sebagaimana ia membaca tentang huduud:
خُذُوا عَنِّي، خُذُوا عَنِّي، قَدْ جَعَلَ الله لَهُنَّ سَبِيلاً، الْبِكْرُ بِالْبِكْرِ جَلْدُ مِائَةٍ وَنَفْيُ سَنَةٍ،وَالثَّيِّبُ بِالثَّيِّبِ جَلْدُ مِائَةٍ، وَالرَّجْمُ
Ambillah dariku, ambillah dariku. Sungguh Allah telah menjadikan untuk mereka jalan, perjaka dengan gadis hukumannya seratus kali cambuk dan diasingkan satu tahun. Duda dengan janda (hukumannya) jilid (cambuk) seratus kali dan rajam (HR Muslim dari Ubadha bin ash-Shamit).
Ia membaca tentang muamalah:
البَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا-أَوْ قَالَ : حَتَّى يَتَفَرَّقَا
“Penjual dan pembeli memiliki opsi (membatalkan jual-beli) selama keduanya belum berpisah”—atau beliau bersabda: “sampai keduanya berpisah.” (HR al-Bukhari dari Hakim bin Hizam).
Sama sebagaimana ia membaca tentang kewajiban baiat kepada Khalifah:
وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيَعَةٌ، مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّة
Siapa saja yang mati dan di pundaknya tidak ada baiat, maka dia mati dengan kematian jahiliah (HR Muslim dari Abdullah bin Umar).
Atas dasar itu, Islam merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipecah-pecah. Mendakwahkan Islam adalah untuk menerapkan Islam itu di dalam negara, kehidupan dan masyarakat. Siapa saja yang memisahkan ayat-ayat Allah dan mengatakan pemisahan agama dari kehidupan atau pemisahan agama dari politik, maka dia telah melakukan dosa besar dan kejahatan besar. Hal ini akan menuntun pelakunya ke dalam kehinaan di dunia dan azab pedih di akhirat.
Wahai kaum Muslim:
Saya mengingatkan Anda dengan semua itu di hari-hari yang di dalamnya serangan Yahudi yang brutal diintensifkan terhadap penduduk Gaza. Yahudi telah dikejutkan dengan kegagahberanian penduduk Gaza. Telah berlalu berbulan-bulan tanpa entitas Yahudi monster dapat merealisasi kemenangan apapun yang dapat diklaim atas penduduk Gaza, maka dia pun kehilangan akal. Bukannya berperang berhadap-hadapan dengan kelompok Mukmin dengan senjatanya yang sederhana pada waktu entitas Yahudi dilengkapi dengan senjata Amerika dan Barat. Bukannya hal itu malahan berubah membunuh wanita dan anak-anak untuk menemukan kemenangan yang dapat dikatakan!
Entitas Yahudi telah menggariskan kegagalan dengan kedua tangannya sendiri. Entitas Yahudi bukan ahli perang kecuali dengan berpegang kpada tali (perjanjian) manusia. Demikian sebagaimana yang difirmankan oleh Zat Yang Mahakuat lagi Mahaperkasa:
ضُرِبَتۡ عَلَيۡهِمُ ٱلذِّلَّةُ أَيۡنَ مَا ثُقِفُوٓاْ إِلَّا بِحَبۡلٖ مِّنَ ٱللَّهِ وَحَبۡلٖ مِّنَ ٱلنَّاسِ ١١٢
Mereka diliputi oleh kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia (QS Ali Imran [3]: 112).
Mereka telah memutus tali Allah sejak para nabi mereka. Yang tersisa untuk mereka hanya tali manusia, baik Amerika maupun Eropa. Juga agen-agen mereka dari para penguasa pengkhianat di negeri kaum Muslim yang tidak bergerak. Padahal mereka melihat serangan Yahudi yang brutal terhadap anak-anak dan para Wanita. Paling banter mereka berdiri menghitung syuhada dan korban luka.
قَٰتَلَهُمُ ٱللَّهُۖ أَنَّىٰ يُؤۡفَكُونَ ٤
Semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)? (TQS al-Munafiqun [63]: 4).
Meski demikian, wahai kaum Muslim, perang terhadap Yahudi, pembunuhan mereka dan penghapusan entitas mereka pasti datang dengan pimpinan seorang khalifah yang mendapat petunjuk dan mujahid yang datang setelah kekuasaan diktator dan para penguasa agen ini. Kabar gembira dari Rasulullah saw. tidak akan tertunda waktunya. Ia akan terealisasi dengan izin Allah. Inila adalah pembenaran atas hadis yang disabdakan oleh Rasulullah saw.:
ثُمَّ تَكُونُ مُلْكاً جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ الله أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُم تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ
“Lalu akan ada kekuasaan diktator dan akan tetap ada sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia akan mengangkatnya jika berkehendak mengangkatnya. Selanjutnya akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.” Setelah itu beliau diam (HR Ahmad).
Ini juga sebagai pembenaran atas hadis Rasulullah saw:
لَتُقَاتِلُنَّ الْيَهُودَ فَلَتَقْتُلُنَّهُمْ…
Sungguh kalian akan memerangi Yahudi hingga kalian membunuh mereka (HR Muslim).
Sebagai penutup, sebagaimana kita harus memperhatikan puasa untuk membuat Allah ridha dan memberikan ampunan kepada kita atas dosa-dosa kita yang telah lalu, maka demikian juga kita wajib memperhatikan perjuangan untuk melanjutkan kehidupan islami dengan tegaknya Khilafah ar-Rasyidah. Dengan itu kita berharap termasuk orang-orang yang meraih kemenangan di dunia dengan penerapan hukum-hukum Allah, yang bernaung di bawah Panji Rasulullah saw., Panji al-‘Uqab, Panji Lâ ilaaha illâ AlLâh Muhammad rasûlulLâh. Dengan itu pula kita berharap meraih kemenangan di akhirat dengan izin Allah SWT bernaung di bawah naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya. Dengan demikian kita meraih kemenangan di dunia dan akhirat. Yang demikian adalah kemenangan yang agung.
Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah. 1 Ramadhan 1445 H/11 Maret 2024 M]
Sumber:
Https://www.hizb-ut-tahrir.info/ar/index.php/ameer-hizb/ameer-cmo-site/94335.html