
Perjanjian Damai dengan Yahudi, Pengkhianatan Besar
Terkait adanya pembicaraan diam-diam antara Damaskus dengan entitas Yahudi yang dikhawatirkan mengarah pada wacana perjanjian damai antara Suriah dan entitas Yahudi, Aktivis Hizbut Tahrir Muhammad Abu Hisyam mewanti-wanti, “Mengadakan perjanjian damai dengan entitas Yahudi, apa pun alasannya dan dalam kondisi apa pun, adalah pengkhianatan besar, apalagi menandatangani perjanjian dengan mereka.” Demikian sebagaimana diberitakan media-umat.com, Jumat (4/7/2025).
Selain karena entitas Yahudi menduduki Palestina, sebut Abu Hisyam, mereka juga telah melancarkan perang genosida di Gaza selama hampir dua tahun, dan hingga baru-baru ini pesawat mereka menghantam Lebanon dan menghancurkan bagian selatannya.
“Juga perang mereka terhadap Iran, pembunuhan para ilmuwan dan pemimpin militer, penghancuran gedung-gedung di atas kepala penduduknya, dan penghancuran kemampuan negara, termasuk fasilitas nuklir dan lainnya,” sebutnya.
Bahkan, sebut dia, Suriah sendiri tidak luput dari serangan entitas Yahudi. Mereka menghancurkan pesawat tempur dan depot senjata sehingga tidak menyisakan apa pun untuk rezim baru.
“Lalu bagaimana al-Syara’ (Presiden Transisi Suriah Ahmad al-Syara’) dapat mempertimbangkan untuk mengadakan pembicaraan dengan para penjahat ini, yang kejahatannya tidak menyisakan ada satu orang, pohon, atau batu; semua mereka serang?! Kemudian seperti yang biasa dilakukan entitas Yahudi, mereka selalu menginginkan perdamaian tanpa ada konsesi, justru pihak lainlah yang dituntut konsesi oleh mereka!” ujar Abu Hisyam mengingatkan.
Sebaliknya, sebut Abu Hisyam, entitas Yahudi malah menuntut agar Dataran Tinggi Golan tetap berada di bawah kendali mereka sebagai harga untuk perjanjian damai dengan Suriah.
“Apakah al-Syara’ akan menerima kejahatan ini? Membuat perjanjian apa pun dengan para pembunuh para nabi dilarang secara agama, sekalipun Dataran Tinggi Golan dikembalikan kepada rakyat, karena mereka adalah penjajah di tanah Isra’ dan Mi’raj!” tegasnya.
Menurut Abu Hisyam, satu-satunya tindakan yang harus diambil terhadap mereka adalah dengan mendeklarasikan mobilisasi umum melawan mereka dan membuka front dengan mereka dari segala sisi untuk membebaskan seluruh Palestina dan membersihkannya dari kerusakan dan kebobrokan mereka. []





