
Puluhan Mantan Tapol Uzbekistan Hadapi Tuntutan Penjara
Kantor Media Hizbut Tahrir Uzbekistan melaporkan bahwa sebanyak 31 mantan tahanan politik (tapol) kembali menghadapi tuntutan hukuman penjara yang lama dalam sidang pengadilan baru-baru ini. Demikian sebagaimana diberitakan media-umat.info, Kamis (1/5/2025).
Menurut informasi dari sumber yang diklaim dapat dipercaya, jaksa penuntut menuntut sebagian besar terdakwa dengan hukuman 18 tahun penjara rezim khusus (termasuk 5 tahun rezim tertutup), beberapa lainnya 13 tahun rezim khusus (3 tahun rezim tertutup), dan dua orang dituntut 7 tahun penjara rezim ketat.
Sidang pengadilan dilaporkan ditunda hingga 22 April. Rilis pers tersebut mencatat, ke-31 orang ini sebelumnya telah menjalani hukuman penjara yang panjang selama era kepemimpinan Karimov, menghabiskan sekitar dua dekade di balik jeruji besi. Mereka dibebaskan setelah Mirziyoyev berkuasa, tetapi kemudian ditangkap kembali.
HT Uzbekistan menyatakan, ‘kejahatan’ satu-satunya para pria ini adalah keyakinan mereka untuk menerapkan syariah Islam. HT Uzbekistan mengkritik rezim Mirziyoyev karena kembali ke kebijakan represif pendahulunya.
Dilaporkan pula, keluarga para terdakwa menunjukkan kemarahan mereka di pengadilan setelah tuntutan tersebut dibacakan.
HT mengutuk tindakan Pemerintah Uzbekistan dan menyerukan pembebasan semua tahanan politik. []