Pengantar

Pengantar [Bahaya Laten Neo-PKI/Komunisme]

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, trauma bangsa ini atas kekejaman Gerakan 30 September/PKI (Partai Komunis Indonesia), juga sejumlah pemberontakan para pengusung ideologi Komunisme sebelumnya di Tanah Air, tentu tak akan mudah hilang begitu saja. Sejumlah jenderal TNI tewas mengenaskan di tangan PKI. Mereka dibunuh dengan kejam. Sejumlah ulama, para santri dan ribuan kaum Muslim dibunuh dengan sadis. Jelas, korban dari kekejaman PKI/Komunisme di Indonesia adalah umat Islam dan TNI.

Anehnya, belakangan keluar Keppres dan Inpres terkait pelanggaran HAM berat, yang diduga berpotensi untuk membalikkan sejarah. Sangat boleh jadi, berdasarkan Kppres dan Inpres tersebut, PKI dianggap sebagai korban. Sebaliknya, TNI dan umat Islam berpotensi dituding sebagai pelaku. Sebelum keluar Keppres dan Inpres tersebut, Pemerintah didorong untuk menyatakan permintaan maaf kepada korban Peristiwa G 30 S PKI. Siapa yang dimaksud korban? Tentu, dalam pandangan mereka, adalah PKI dan anak keturunannya.

Jelas, keberadaan Keppres dan Inpres tersebut sangat berbahaya. Hal ini sekaligus juga menjadi isyarat bahwa bahaya laten Komunisme (Neo-PKI) bukan isapan jempol. Apalagi realitas politik belakangan mirip dengan kondisi menjelang Peristiwa G 30 S PKI. Umat Islam kerap dituding anti-Pancasila. Mereka yang kritis terhadap Pemerintah dijuluki kadrun, anti-NKRI, radikal, dll. Umat Islam pun kerap diadu-domba. Semua mirip. Pelakunya siapa lagi kalau bukan agen-agen dan para simpatisan Komunisme (Neo-PKI).

Karena itu jelas, segenap komponen umat Islam, terutama para ulama dan para tokohnya, harus benar-benar waspada. Tidak boleh tinggal diam. Pemerintah harus terus dikontrol dan dikawal ketat. Jangan sampai peluang bagi kebangkitan kembali Komunisme di negeri ini justru difasilitasi oleh Pemerintah. Sadar atau tidak sadar. Sebabnya, jika langkah-langkah kalangan Neo-PKI tidak diwaspadai dan tidak segera dihentikan, tidak menutup kemungkinan umat Islam akan kembali menjadi korban keganasan mereka.

Di seputar itulah tema utama al-waie kali ini. Selain tema menarik lain lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

five + four =

Back to top button