
Pengantar [Puasa dan Takwa Paripurna]

Pembaca yang budiman, Puasa Ramadhan merupakan ibadah istimewa, yang tidak sekadar menahan diri dari makan, minum dan hubungan suami istri sejak fajar hingga maghrib. Lebih dari itu, Puasa Ramadhan adalah sarana penyucian jiwa dan latihan pengendalian diri yang bisa mengantarkan seorang Mukmin menuju derajat takwa (QS al-Baqarah [2]: 183).
Takwa dalam Islam bukan sekadar menjauhi dosa dan maksiat, tetapi juga mewujudkan ketundukan total kepada Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan. Inilah yang disebut dengan takwa paripurna, yaitu kesempurnaan ketakwaan dalam ibadah, akhlak dan seluruh aspek kehidupan.
Puasa Ramadhan mendidik seorang Muslim untuk selalu merasa diawasi oleh Allah SWT (murâqabatulLâh). Kesadaran ini menjadi pondasi bagi ketakwaan yang lebih luas, yakni ketaatan total kepada Allah SWT dalam seluruh aspek kehidupan.
Puasa Ramadhan bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari ucapan dan perbuatan yang buruk. Ketakwaan yang sempurna tidak hanya diwujudkan dalam hubungan dengan Allah, tetapi juga dalam interaksi dengan sesama manusia.
Seorang Muslim yang mencapai ketakwaan paripurna tidak hanya berfokus pada ibadah personal, tetapi juga peduli terhadap kondisi masyarakat. Puasa Ramadhan seharusnya melahirkan rasa empati terhadap sesama, kepedulian sosial, dan semangat untuk menegakkan kebaikan serta mencegah kemungkaran di tengah umat.
Puasa Ramadhan yang dilakukan dengan benar akan membentuk pribadi Muslim yang bertakwa secara sempurna. Takwa bukan sekadar menjalankan ibadah ritual, tetapi juga mencerminkan ketaatan total pada syariah Islam dalam seluruh aspek kehidupan, baik dalam ibadah, akhlak, ekonomi, politik, maupun hukum.
Seorang Muslim yang bertakwa paripurna tidak hanya menjadikan Islam sebagai pedoman dalam urusan pribadinya, tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Seorang Muslim yang bertakwa paripurna akan senantiasa berusaha agar hukum Allah SWT diterapkan secara menyeluruh dalam setiap aspek kehidupan. Ia akan berjuang agar Islam diterapkan secara kâffah (menyeluruh) (QS al-Baqarah [2]: 208). Inilah bentuk ketakwaan yang sebenarnya. Takwa yang bukan hanya bersifat ritual, tetapi juga menjadi dasar dalam mengatur kehidupan manusia secara keseluruhan.
Itulah antara lain yang dibahas dalam tema utama al-waie edisi kali ini, selain sejumlah tema menarik lainnya. Selamat membaca!
Wassalâmu ’alaykum wa rahmatulLâhi wa barakâtuh.