Kilas Dunia

Begini Lihat Keseriusan Kanada Perangi Islamofobia

Keseriusan sumpah Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau untuk memerangi islamofobia, menurut Direktur Forum on Islamic World Studies Farid Wadjdi, harus dilihat dari berbagai kebijakan pasca pembantaian satu keluarga Muslim di Ontario.

“PM Kanada ini benar-benar ingin memerangi islamofobia bisa dilihat dengan kebijakan-kebijakannya, apakah bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang sering memprovokasi islamofobia,” ungkapnya dalam acara Kabar Petang: Haruskah Muslim Kanada Mengalami Teror karena Keimanan Mereka? Kamis (10/6/2021) di kanal Youtube News Khilafah Channel.

Menurut Farid, jika kebijakannya tidak ada perbedaan dengan sebelumnya, dan narasi-narasi radikalisme, terorisme, serta pelarangan seperti menggunakan jilbab masih menjadi sesuatu hal yang mainstream maka pernyataan Justin Trudeau tidak akan memberikan pengaruh yang besar bagi perubahan islamofobia di Barat.

Ia mengatakan, kemunculan islamofobia ini tidak bisa dilepaskan dari perang abadi antara Islam dan Kapitalisme. “Kapitalisme menganggap bahwa Islam sebagai ancaman. Ditambah lagi banyak penjajahan Kapitalisme menghadapi perlawanan yang sangat kuat dari umat Islam,” jelasnya.

Farid menyatakan, salah satu faktor yang membuat islamofobia tumbuh subur di Barat adalah kebijakan-kebijakan yang cenderung menjadikan Islam sebagai musuh, termasuk juga peran media massa. “Media massa Barat, termasuk di Kanada sendiri, berperan penting untuk menyuburkan islamofobia dengan narasi-narasi radikalisme, terorisme, itu dikaitkan dengan Islam,” ungkapnya.

Lebih parahnya lagi, menurut Farid, rezim-rezim di dunia Islam juga cenderung mendukung.

Seperti diketahui, pada Ahad 6 Juni 2021, empat anggota keluarga Muslim, ketika berjalan-jalan malam di dekat rumah mereka di London, Ontario, Kanada, ditabrak sebuah truk dengan sengaja oleh kelompok sayap kanan Kanada hingga tewas.

Menyusul pembantain berencana tersebut, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau bergabung bersama ribuan pelayat dalam sebuah peringatan pada Rabu 9 Juni 2021, untuk menghormati korban.

Ia juga bersumpah akan memerangi Islamofobia di negaranya dan mengunggahnya di twitter dengan menyatakan, “Kami akan terus menggunakan setiap alat yang kami miliki untuk memerangi islamofobia dan kami akan berada di sini untuk mereka yang berduka.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

nineteen − eighteen =

Back to top button