Kilas Dunia

Penguasa Baru Suriah Mengindari Pembicaraan tentang Islam


Dari sepak terjang dan pernyataan para penguasa baru Suriah, situs hizb-ut-tahrir.info menilai para penguasa baru Suriah menekankan identitas nasional dan menghindari pembicaraan tentang Islam.

“Tampaknya mereka yang berada di pemerintahan Suriah yang baru, mulai dari kepala pemerintahan, Ahmad al-Sharaa, hingga pejabat-pejabat lainnya, menghindar dari mengucapkan satu kata pun tentang Islam dan menekankan bahwa Suriah adalah sebuah negara nasional,” tulis situs tersebut, Kamis (30/1/2025).

Pernyataan para penguasa baru itu seperti negara-negara kolonial lainnya di kawasan ini, yang berusaha hidup berdampingan dengan tatanan regional dan internasional serta mencari perdamaian, bukan jihad untuk membebaskan negeri dan meninggikan agama Allah.

Semuanya, tegas situs tersebut, demi menyenangkan Amerika, Eropa dan para pengikutnya di kawasan, dengan harapan untuk tetap berada di kursi kekuasaan, mereka tidak lagi peduli dengan murka Allah dan orang-orang yang beriman.

“Mereka tidak berusaha untuk menerapkan Islam, agama yang karenanya rakyat Suriah mendeklarasikan revolusi mereka,” sesalnya.

Sebelumnya, pada (28/1), Kantor Berita Suriah (SANA) mengutip pernyataan Juru Bicara Pemerintahan Militer Suriah Hassan Abdul Ghani, yang mengatakan, “Kami mengumumkan pengambilalihan kepemimpinan negara selama masa transisi oleh Tuan Ahmad al-Sharaa, yang akan menjalankan tugas kepresidenan Republik Arab Suriah dan mewakil Suriah di forum-forum internasional; juga memberi dia wewenang untuk membentuk dewan legislatif sementara selama masa transisi, yang akan menjalankan tugasnya sampai konstitusi permanen untuk negara tersebut disetujui. Ini mulai berlaku setelah membatalkan konstitusi 2012 dan menangguhkan semua undang-undang luar biasa.” []

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

thirteen − 8 =

Back to top button