Baiti Jannati

Mengajak Anak Menjaga Lingkungan

Ayah-Bunda, lingkungan merupakan tempat tinggal semua makhluk hidup yang  terdapat di muka bumi, termasuk kita manusia. Lingkungan sangat penting bagi keberlangsungan makhluk hidup. Tanpa ada lingkungan maka   manusia, hewan dan tumbuhan tidak akan bertahan hidup.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, manusia merusak lingkungan tersebut.  Apa yang terjadi?  Manusia sendiri yang merasakan dampak buruknya, seperti bencana banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan sebagainya. Karena itu harus ada upaya menjaga lingkungan. Tentu saja kita juga harus mengajari anak-anak sejak dini untuk menjaga lingkungan.

Setidaknya ada dua hal yang perlu kita ajarkan,  yakni  mengapa kita harus menjaga lingkungan,  dan bagaimana cara menjaganya.

 

Mengapa Harus Menjaga Lingkungan?

Ayah-Bunda, kita  harus menjelaskan kepada anak-anak, bahwa alam dan lingkungan, yakni bumi dan seluruh isinya ini,  adalah milik Allah yang dianugerahkan untuk  manusia (Lihat: QS al-Baqarah [2]: 29).  Allah telah ciptakan semuanya  dengan ukuran yang serasi satu sama lain. Inilah yang membuat bumi nyaman dihuni manusia dan menyejahterakan mereka. Allah menyatakan hal ini di banyak ayat al-Quran. Di antaranya dalam QS al-A’la dan QS ar-Rahman.

Selanjutnya, manusia diperintahkan oleh Allah  untuk mengelola alam dan lingkungan ini  sesuai dengan aturan-Nya. Allah kelak akan meminta pertanggungjawaban apakah manusia telah mengelola alam ini sesuai yang dikehendaki Allah, ataukah tidak. Allah adalah AlKhaaliq (Pencipta), Al-Mudabbir (Sang Maha Pengatur). Tentu saja aturan-Nya adalah aturan yang terbaik bagi seluruh makhluk-Nya. Pastilah mengelola lingkungan sesuai aturan-Nya akan menyelamatkan alam dan lingkungan ini dari segala bentuk kerusakan.

Perlu juga Ayah-Bunda jelaskan kepada anak-anak bahwa jika alam dan lingkungan dikelola dengan baik,  dijaga keseimbangannya, maka hal itu akan mendatangkan pahala dari Allah SWT, juga akan mendatangkan banyak sekali kebaikan di dunia. Manusia akan selamat dan sejahtera. Sebaliknya, jika alam dan lingkungan tidak dikelola dan dijaga dengan  sebaik-baiknya, maka ia akan mendatangkan azab Allah di akhirat, sementara di dunia  akan mendatangkan kerusakan dan bencana. Demikian sebagaimana firman  Allah SWT:

ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ  ٤١

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (QS ar-Rum [30]: 41).

 

Mengajarkan Cara Menjaga Lingkungan

Selanjutnya, Ayah-Bunda perlu mengajarkan cara menjaga lingkungan. Beragam aktivitas yang menyenangkan bisa kita ajarkan kepada buah hati kita, mulai dari bermain hingga mengenalkan alam dan lingkungan  secara langsung.  Mengenalkan anak pada alam dan lingkungan sejak dini sangat bermanfaat dan merupakan salah satu cara menstimulasi perkembangan anak.

Ada beberapa cara menjaga lingkungan yang bisa  kita ajarkan kepada anak. Hal itu dicontohkan oleh Rasulullah saw. Di antaranya adalah sebagai berikut:

 

  1. Tidak berlebihan dalam memanfaatkan sumberdaya alam.

Rasulullah saw. menganjurkan kita agar menggunakan sumberdaya alam secara bijak dan tidak berlebihan. Menggunakan air, misalnya. Rasulullah Saw mengajarkan untuk menghemat penggunaannya. Hal ini merujuk pada sebuah hadis dari Abdillah bin Amr bahwa Rasulullah saw. pernah berjalan melewati Saad yang sedang berwudhu. Beliau bersabda,  “Jangan  berlebihan!” Saad bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah ada berlebihan dalam masalah air?” Beliau berkata,  “Ya, walaupun engkau berada pada sungai yang mengalir.” (HR Ahmad).

Karena itulah kita perlu mengajak anak untuk bijak menggunakan air, baik saat berwudhu ataupun dalam aktivitas lainnya seperti mandi, mencuci tangan dan kaki, bermain dan yang lainnya. Bisa jadi di tempat kita air berlimpah, tetapi di tempat lain justru kekeringan. Apalagi ketika musim kemarau, banyak sumur yang kering. Tentu kita harus berhemat. Ketika air di sumur rumah kita banyak airnya, sementara sumur tetangga kita kering, maka kita bisa ajak anak-anak untuk berbagi air. Kita ajak anak untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat diberi air yang banyak dan berlimpah. Seharusnya rasa syukur itu diwujudkan dengan berbagi kepada siapapun yang membutuhkannya.

 

  1. Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Rasulullah saw. menganjurkan pentingnya hidup bersih. Hidup bersih diposisikan sebagian dari iman. Kesadaran menjaga kebersihan akan mempengaruhi kualitas keimanan seseorang. Rasulullah saw. bersabda:

الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَان

Kebersihan adalah sebagian dari iman (HR Muslim).

 

Hal paling mudah yang bisa diterapkan sejak dini di dalam rumah adalah mengajari anak untuk membuang sampah pada tempatnya. Kebiasaan baik ini tentu akan terbawa hingga anak beranjak dewasa. Kita dapat mengedukasi anak bahwa salah satu penyebab banjir adalah banyaknya orang yang membuang sampah ke sungai. Hal ini akan membuat anak lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan di sekitarnya.

Anak-anak yang sudah terbiasa menjaga kebersihan saat di rumah pasti akan menerapkan hal itu di manapun mereka berada. Seperti bersegera memungut sampah yang berserakan dan  langsung memasukkan ke tempat sampah. Juga bersegera membersihkan tempat makan selesai makan, membersihkan tempat belajar setelah belajar, membersihkan  tempat tdur setelah bangun tidur, dan seterusnya.

 

  1. Menjaga alam dan tidak mencemarinya.

Rasulullah saw. telah mencontohkan untuk menjaga alam dan tidak mencemarinya ketika melarang Sahabatnya untuk kencing di air yang tergenang, dengan sabdanya, “Janganlah salah seorang dari kalian kencing dalam air yang diam, yaitu air yang tidak mengalir, kemudian ia mandi di dalamnya.” (HR Bukhari).

Kita bisa memberikan edukasi dengan mengajak buah hati kita  bermain di alam terbuka. Hal ini  akan memberikan gambaran nyata cara mencintai lingkungan. Mengenalkan mereka pada berbagai jenis makhluk hidup ciptaan Allah yang harus dijaga akan menambah rasa cinta mereka terhadap lingkungan.

Mengenalkan kesadaran menjaga dan melestarikan lingkungan juga dapat kita lakukan dengan mengajak anak berkemah. Tak perlu jauh ke pelosok hutan. Di lokasi yang memiliki wahana perkemahan pun bisa menjadi pilihan. Selain mengeratkan ikatan antara orangtua dan anak, kita bisa mempraktikkan cara menjaga kelestarian lingkungan dengan menjaga lingkungan saat berkemah.

 

  1. Menanam pohon.

Rasulullah saw. mengajari para Sahabatnya cara bertanam dan menganjurkan untuk menanam pohon sebagai bentuk hubungan baik sebagai manusia dan alam. Anas ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Seorang Muslim tidaklah menanam sebatang pohon atau menabur benih ke tanah, lalu datang burung atau manusia atau binatang memakan Sebagian darinya, melainkan sesuatu yang dimakan itu merupakan sedekahnya.” (HR Bukhari).

Karena itu kita perlu mengajari anak menanam pohon. Menanam pohon atau tanaman hias bersama anak juga dapat menstimulasi perkembangan motoriknya. Anak akan belajar untuk tidak merasa jijik bermain dengan tanah. Kita  bisa mengajari anak  untuk tidak menginjak rumput, tidak merusak tanaman, juga tidak mencoret-coret pohon.  Hal tersebut merupakan upaya menumbuhkan kesadaran untuk melestarikan lingkungan.

Sambil bercengkerama, kita bisa menceritakan penyebab banjir dan longsor adalah pohon yang sering ditebang. Karena itu penting untuk menanam pohon kembali di hutan-hutan yang gundul. Kita juga bisa mengajak anak langsung menanam pohon yang mereka sukai di halaman rumah. Bisa juga kita usulkan kepada guru anak-anak kita agar mereka bisa menanam pohon di sekolah.

 

  1. Mengelola sampah.

Cara lain yang juga bisa kita lakukan untuk meningkatkan kesadaran anak mencintai lingkungan dan menjaganya  adalah dengan mengelola sampah. Misal, mengajak anak mendaur ulang sampah. Kita bisa mengajak anak mengunjungi tempat-tempat yang mengajarkan cara mendaur ulang sampah.

Kita  juga dapat mengedukasi anak-anak untuk membuat mainan daur ulang dari bahan-bahan bekas. Dengan mengajari mereka bahwa bahan plastik atau kertas dapat didaur ulang kembali, anak akan mendapatkan pengetahuan baru serta dapat meningkatkan kreativitas mereka membuat beraneka macam mainan dari barang-barang yang tidak terpakai.

Memilah sampah basah dan sampah kering juga perlu kita  ajarkan pada anak sedini mungkin. Kita mengajak mereka mengumpulkan sampah kering di satu wadah dan sampah basah di wadah yang lain. Kita bisa menjelaskan apa saja manfaat yang akan kita dapatkan dari pemilahan tsb.  Hal ini semoga akan menjadi kebiasaan yang baik, bahkan menjadi gaya hidup yang akan terbawa hingga dewasa kelak.

 

Khatimah

Ayah-Bunda, demikianlah  cara mengajak anak  menjaga alam dan lingkungan di sekitarnya. Satu hal  yang juga tak kalah penting dari proses pendidikan ini adalah pembiasaan. Ya, membiasakan anak menjaga lingkungan di manapun mereka berada. Ayah-Bunda harus menjadi teladan terbaik bagi anak anak dalam pembiasaan ini. Semoga hal ini terbawa terus hingga mereka dewasa kelak. Tentu saja semua itu harus dilakukan dengan niat yang benar, yakni menjaga lingkungan dalam rangka menjalankan perintah Allah  SWT. Semoga membawa kebaikan dunia, juga akhirat. Aamiin.

WalLâhu a’lam bi ash-shawâb. [Wiwing Noeraini]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

nineteen − twelve =

Back to top button