Pesan Penting Agenda Global Rajab
100 Tahun Keruntuhan Khilafah, Wahai Kaum Muslim, Mari Tegakkan.” Itulah pesan penting yang disampaikan Amir Hizbut Tahrir dalam pidato pembukaan Konferensi Internasional 29 Rajab 1442 H (13 Maret 2021). Syaikh al-‘Alim al-Jalil Atha Abu Rasytah mengingatkan kita berbagai tragedi yang telah menimpa umat setelah umat kehilangan pelindung mereka, yaitu Khilafah ar-Rasyidah. Kewajiban umat untuk berjuang bersama menegakkan kembali Khilafah ‘ala minhaj an-Nubuwwah.
Secara khusus Syaikh ‘Atha Abu Rasytah menyeru ahlul quwwah untuk memberikan nushrah (pertolongan) bagi tegaknya Khilafah.
Pada akhirnya, saya arahkan kepada Anda, wahai Ahlul Quwah wal Man’ah, wahai cucu-cucu Khalid, Shalahuddin dan Muhammad al-Fatih. Sesungguhnya hanya Anda yang mampu mengobati dada umat dari musuh-musuhnya dan musuh-musuh agama Anda. Andalah yang mampu menghancurkan kehinaan yang dihadapi kaum Muslim di negeri mereka, negeri Islam. Untuk Anda akan ada kemuliaan generasi awal dan tercapainya harapan umat. Bahkan umat seluruhnya dan seluruh tentaranya, dari depan dan belakangnya, akan mengikuti Anda. Anda tidak akan sendirian, dengan izin Allah. Karena itu berdirilah untuk menunaikan kewajiban Anda, niscaya Allah melimpahkan keberkahan kepada Anda. Bangunlah untuk menolong kami, menolong Hizbut Tahrir, untuk menegakkan Khilafah ar-Rasyidah.
Syaikh ‘Atha juga mengingatkan Khilafah ar-Rasyidah secara faktual bukan hanya jalan kemenangan, tetapi juga merupakan kewajiban yang agung. Inilah yang paling utama. Dengan tegaknya Khilafah ar-Rasyidah syariah Islam dapat ditegakkan, dan hudud dapat dijalankan. Tanpa Khilafah penegakan hukum terabaikan dan hudud sebagai sebuah kewajiban terlantar.
Amir Hizbut Tahrir ini pun mengingatkan siapa saja yang tidak berjuang untuk menegakan Khilafah dan mengangkat khalifah, sementara dia mampu, maka dosanya besar, seolah dia mati dengan kematian jahiliah. Ini untuk menunjukkan besarnya dosa tersebut. Demikian sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Siapa saja yang mati, sementara di pundaknya tidak ada baiat, maka dia mati laksana kematian jahiliah.”
Al-‘Alim al-Jalil Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah pun mengingatkan umat bahwa perjuangan ini bukanlah khayalan. Kembalinya Khilafah bukanlah utopia, sebagaimana yang sering diulang-ulang oleh musuh-musuh umat yang tidak ingin umat bersatu. Ada empat hal yang menunjukkan hal itu. Pertama: janji Allah SWT: Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang salih di antara kakalian, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia pernah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa (TQS an-Nur [24]: 55).
Kedua: Kabar gembira dari Rasulullah saw. akan kembalinya Khilafah yang mengikuti manhaj Kenabian setelah kekuasaan diktator ini. Rasulullah saw. bersabda, “…Kemudian ada kekuasaan dictator. Ia akan terus ada sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia mencabut kekuasan itu jika Dia berkehendak mencbutnya. Lalu akan ada lagi Khilafah yang mengikuti manhaj Kenabian.” (HR Ahmad).
Ketiga: Umat yang hidup dan aktif. Mereka adalah sebaik-baik umat yang telah dikeluarkan untuk manusia. Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, melakukan amar makruf nahi mungkar, dan mengimani Allah (TQS Ali Imran [3]: 110).
Keempat: Adanya Hizb yang dengan izin Allah, ikhlas untuk Allah SWT, jujur dengan Rasulullah saw., terus berjuang siang dan malam untuk merealisasi janji dan kabar gembira tersebut, dan seolah merupakan pembenaran sabda Rasul saw.: “Kelompok dari umatku akan terus menang di atas kebenaran. Orang yang menghinakan mereka tidak membahayakan mereka hingga ketentuan Allah datang dan mereka tetap demikian.” (HR Muslim).
Umat Islam tidak boleh putus asa, meskipun setelah lama berjuang, kemenangan belum didapatkan. Meski demikian, Syaikh Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah mengingatkan agar kita tidak berputus asa dari rahmat Allah. Kita tetap berjuang. Mata kita tetap menatap ke arah Khilafah. Hati kita pun berdegup ke arahnya. Setiap kita harus yakin dengan berdirinya. Rasulullah saw. telah memberitahu kita dan memberi kabar gembira dengan hal itu. “…Kemudian akan ada lagi Khilafah yang mengikuti manhaj Kenabian.”
Semua ini benar untuk mempertajam motivasi, menguatkan tekad, menyalakan kembali panas. “Begitulah, Zat Yang Mahatahu dan Maha Mengetahui telah memberitahu kita: Sungguh bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sungguh bersama kesulitan itu ada kemudahan (TQS asy-Syarh [94]: 6). Begitulah, sosok yang jujur dan dibenarkan telah memberitahu kita di dalam hadis Razin: “Satu kesulitan tidak akan bisa mengalahkan dua kemudahan.”
Sahabat Rasulullah saw. yang mulia, Umar bin al-Khaththab ra. pun pernah menulis surat kepada Abu ‘Ubaidah yang isinya agar bersabar terhadap kesulitan dan yakin akan adanya jalan keluar: “Sungguh tidak ada kesulitan kecuali Allah jadikan sesudahnya jalan keluar. Satu kesulitan tidak akan mengalahkan dua kemudahan.”
Jadi jalan keluar pasti datang dengan izin Allah, Rabb semesta alam. Khilafah pasti tegak dengan bantuan kaum Mukmin yang jujur. Lalu Khilafah akan menghancurkan entitas Yahudi dan mengembalikan Palestina ke Darul Islam. Roma akan dibebaskan setelah saudaranya (Konstantinopel, red). telah lebih dulu dibebaskan. Allahu Akbar! [Farid Wadjdi]