Ibrah

18 Nasihat

BERIKUT adalah 18 pesan berharga yang layak kita amalkan.

Pertama: Selalu menunaikan shalat-shalat fardhu, khususnya, Isya dan Subuh, berjamaah di masjid. Rasulullah saw. bersabda: “Sungguh shalat yang paling berat dilakukan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh (berjamaah di masjid). Andai saja mereka tahu betapa besar pahala kedua shalat tersebut, pasti mereka akan melaksanakan kedua shalat tersebut (secara berjamaah di masjid) meski harus datang dengan cara merangkak.” (HR Muslim).

Kedua: Selalu menjaga keselamatan diri. Imam Ibnu Baththah rahimahulLaah berkata, “Orang yang paling bisa menjaga keselamatan dirinya adalah yang paling bisa menjaga lisannya, yang paling menyibukkan diri dengan urusan agamanya dan yang paling bisa meninggalkan hal-hal yang tidak berguna bagi dirinya.” (Ibnu Baththah, Al-Ibaanah al-Kubraa, 2/596).

Ketiga: Jangan sampai berpaling dari Allah SWT. Imam Hasan al-Bashri rahimahulLaah berkata, “Di antara tanda Allah berpaling dari hamba-Nya adalah Dia menjadikan hamba-Nya itu sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna bagi dirinya.” (Ibnu Abdi al-Barr, At-Tamhiid, hlm. 200).

Selain itu Imam Ibnu al-Qayyim rahimahulLaah berkata, “Di antara penyebab terbesar mengapa hati sering terasa sempit adalah: berpaling dari Allah; hati terlalu terpaut dengan sesuatu selain Allah; sering lalai dari mengingat Allah dan terlalu mencintai sesuatu selain Diri-Nya.” (Ibnu al-Qayyim, Zaad al-Ma’aad, 2/24).

Keempat: Memiliki kebiasaan yang baik dan istiqamah di dalamnya. Rasulullah saw.: “Jika seorang hamba sakit atau sedang melakukan safar (sehingga terhalang melakukan amal shalih yang biasa ia lakukan) maka tetap dicatat untuk dirinya pahala atas amal shalihnya yang rutin ia lakukan saat muqim (tidak sedang safar) dan saat sehat.” (HR al-Bukhari dan Ahmad).

Kelima: Jangan menjadi orang bodoh. Ibnu al-Jauzi rahimahulLaah berkata, “Sungguh Iblis itu menguasai (menyesatkan) manusia sesuai dengan sedikitnya kadar ilmu (agama)-nya. Setiap kali sedikit ilmu (agama) manusia, semakin besar peluang Iblis menguasai (menyesatkan) manusia.” (Ibnu al-Jauzi, Talbiis Ibliis, 1/334).

Keenam: Segeralah bersedekah sebelum pintu sedekah tertutup. Rasulullah saw. bersabda: “Bersedekahlah kalian segera! Sebabnya, sungguh akan datang kepada kalian suatu zaman saat seseorang berjalan dengan membawa harta yang hendak ia sedekahkan, tetapi  ia tidak menemukan seorang pun yang mau menerima sedekah (karena tidak butuh terhadap sedekah).” (HR al-Bukhari).

Ketujuh: Jangan menghalangi diri dari hidayah Allah SWT. Sahal Bin Abdillah rahimahulLaah berkata, “Cahaya (hidayah Allah) akan terhalang masuk ke dalam hati yang di dalamnya ada sesuatu yang Allah benci (yakni penyakit hati seperti: syirik, ujub, riya’, takabur, iri, dengki dll, penerj.). (Ibnu Rajab, Lathaa’if al-Maa’rif, hlm. 443).

Kedelapan: Berusaha memiliki anak dan istri yang shalih-shalihah. Imam al-Qurthubi rahimahulLaah berkata, “Tidak ada sesuatu yang lebih menyejukkan pandangan mata bagi seorang Mukmin selain menyaksikan istri dan anak-anaknya senantiasa taat kepada Allah ‘Azza wa Jalla.” (Al-Baghawi, Ma’aalim at-Tanziil, 6/99).

Kesembilan: Mencintai ilmu dan para ulama. Imam Ibnu al-Qayyim rahimahulLaah berkata, “Siapa saja yang mencintai ilmu dan ahli ilmu (para ulama) maka sungguh dia telah mencintai apa yang Allah cintai.” (Ibnu al-Qayyim, Miftaah Daar as-Sa’aadah, 1/435).

Kesepuluh: Selalu berharap mati syahid. Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja yang benar-benar memohon kepada Allah agar mati syahid, Allah pasti akan mengangkat dirinya pada kedudukan para syuhada meski ia mati di atas tempat tidurnya.” (HR Muslim).

Kesebelas: Selalu menyadari bahwa tobat itu jauh lebih nikmat daripada maksiat. Imam Ibnu al-Qayyim rahimahulLaah berkata, “Andai pelaku maksiat tahu bahwa nikmat dan bahagianya tobat itu berlipat-libat rasanya melebihi nikmat dan bahagianya maksiat, ia pasti akan bersegera tobat daripada tetap larut dalam nikmatnya maksiat.” (Ibnu al-Qayyim, Ar-Ruuh, hlm. 238).

Kedua belas: Selalu menyadari bahwa hidup mulia itu hanya dengan Islam. Sayidina Umar bin al-Khaththab ra. berkata, “Sungguh, kami dulu adalah bangsa yang paling hina. Lalu Allah memuliakan kami dengan Islam. Karena itu tatkala kami mencari kemuliaan tanpa Islam, yang dengan Islam itu Allah telah memuliakan kami, Allah pasti akan (kembali) menghinakan kami.” (HR al-Hakim).

Ketiga belas: Jangan sekali-kali mengikuti hawa nafsu. Imam Ibnu al-Qayyim rahimahulLaah berkata, “Seorang hamba, jika biasa mengikuti hawa nafsunya, maka pendapat dan pandangannya pasti rusak. Dia akan memandang baik hal yang buruk dan memandang buruk hal yang baik. Akhirnya, kebenaran dan kebatilan menjadi rancu pada dirinya.” (Ibnu al-Qayyim, Madaarij as-Saalikiin,  1/449).

Keempat belas: Belajar adab sebelum ilmu. Imam al-Auza’i rahimahulLaah berkata, “Pelajarilah dulu kejujuran (baca: adab) sebelum engkau mempelajari ilmu.” (Al-Khathib al-Baghdadi, Al-Jaami’, 1/204).

Kelima belas: Selalu siap menolong orang lain: Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja yang membantu seorang Mukmin untuk melepaskan kesulitannya di dunia, pasti Allah akan menghilangkan kesulitan dari dirinya kelak pada Hari Kiamat.” (HR Muslim).

Keenam belas: Senantiasa memiliki sifat al-khawf wa al-muraaqabah. Imam Ibnu Hajar rahimahulLaah berkata, “Seorang Mukmin itu biasa memiliki rasa takut kepada Allah dan senantiasa merasa diawasi oleh Allah.” (Ibnu Hajar, Fath al-Baari, 11/105).

Ketujuh belas: Banyak bertasbih. Ibnu Mas’ud radhiyalLaah ‘anhu berkata, “Tidaklah seorang nabi pun di antara para nabi yang ada, yang ditimpa kesedihan/kesengsaraan kecuali ia meminta pertolongan kepada Allah dengan banyak  mengucapkan tasbih.” (Ibnu al-Qayyim, Ad-Daa’ wa ad-Dawaa’, blm. 23).

Kedelapan belas: Banyak bertobat setiap hari. Rasululullah saw. bersabda: “Demi Allah, sungguh aku ini biasa beristighfar (memohon ampunan) dan bertobat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR al-Bukhari).

Semoga kita semua bisa mengamalkan semua nasihat di atas. Amin.

Wa maa tawfiiqii illaa bilLaah ‘alayhi tawakkaltu wa ilayhi uniib. [Arief B. Iskandar]

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

16 − 5 =

Check Also
Close
Back to top button