Iqtishadiyah

Panas-Dingin Hubungan Ekonomi Turki-Israel

Turki dan Israel telah menjalin hubungan yang erat dalam berbagai bidang meskipun kadang-kadang diselingi ketegangan. Turki adalah salah satu negara berpenduduk mayoritas Muslim pertama yang mengakui Israel sebagai negara pada tahun 1949. Tidak lama setelah ia dideklarasikan. Turki membuka misi diplomasi pertamanya di Tel Aviv setahun kemudian. Hubungan bilateral meningkat secara signifikan melalui penandatanganan sejumlah perjanjian perdagangan pada tahun 1950-an.

Kedua negara mengembangkan berbagai kerjasama yang erat di bidang militer, intelijen dan ekonomi.  Mereka memiliki persepsi ancaman yang sama terhadap ekspansi Soviet yang semakin besar, pan-Arabisme dan Islamisme.1

Pada tahun 1969, Turki menentang kesimpulan pertemuan Organisasi Konferensi Islam yang diadakan di Rabat, Maroko, yang menyerukan pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel.2

Pada tahun 1990-an, Turki dan Israel menandatangani beberapa perjanjian di beberapa bidang seperti kerjasama militer, pariwisata dan perdagangan, yang mengarah pada periode hubungan yang hangat.  Pada tahun 1996, Turki dan Israel menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA), yang mulai berlaku pada tahun 1997. FTA ini bertujuan untuk menghapuskan tarif dan hambatan perdagangan lainnya antar kedua negara.3

Hubungan tersebut terus berlanjut setelah Partai Keadilan dan Pembangunan  (AKP) meraih kemenangan besar pada Pemilu Turki tahun 2002. Perdana Menteri Recep Tayyip Erdoًan mengunjungi Israel pada tahun 2005. Tujuannya untuk menawarkan diri kepada Perdana Menteri Ariel Sharon sebagai mediator perdamaian di Timur Tengah serta berupaya memperkuat hubungan perdagangan dan militer antara Turki dan Israel.  Pada awal tahun 2006, Kementerian Luar Negeri Israel menjelaskan hubungan negaranya dengan Turki berada dalam kondisi “sempurna.”4

Pada 31 Mei 2010, hubungan antara Turki dan Israel memanas setelah komando Israel menyerang kapal bantuan Turki, Mavi Marmara, yang  mencoba menembus blokade Israel atas Gaza. Insiden itu menewaskan 10 warga Turki. Peristiwa itu mengakibatkan penghentian hubungan diplomatik kedua negara. Meski demikian, perdagangan dan hubungan ekonomi tetap berlanjut. Normalisasi politik terjadi pada tahun 2016 setelah Israel menerima syarat-syarat-syarat Turki. Kunjungan ke Turki oleh Presiden Israel Isaac Herzog pada Maret 2022, yang diikuti oleh kunjungan timbal balik kedua menteri luar negeri, pada akhirnya mampu mencairkan ketegangan politik dua negara tersebut.5

 

Peran AS

Keinginan Turki untuk tetap menjaga hubungan dengan Israel adalah untuk memperkuat hubungan dekatnya dengan AS. Pasalnya, sejak tahun 1950-an, Turki melihat Yerusalem sebagai elemen yang penting untuk mendapatkan dukungan Washington. Selama tahun-tahun tersebut, permintaan pinjaman Turki ditolak oleh AS karena reputasi Turki sebagai peminjam yang tidak dapat diandalkan. Pada akhirnya  pinjaman sebesar $150 juta disetujui AS. Turki percaya bahwa hal itu didukung oleh pengaruh Yahudi Amerika atas kebijakan AS.6

Di sisi lain, Israel percaya bahwa hubungan yang erat dengan Turki, baik dalam aspek ekonomi, diplomasi maupun militer, merupakan bentuk pengakuan bahwa Israel dapat menjadi dan diterima sebagai bagian dari negara-negara di kawasan Timur Tengah. Karena itu Israel selalu berusaha menjaga hubungan sejak AKP terpilih dan secara berulang menekankan minatnya untuk memperbaiki hubungan mereka dan menawarkan berbagai kerjasama, termasuk mengenai masalah Suriah.7

Terus berlanjutnya hubungan Turki dan Israel tidak dapat dipisahkan dari kepentingan AS di kawasan Timur Tengah. Bagi AS, Turki merupakan sekutu AS, yang dapat memainkan peran penting untuk menjaga kesimbangan dan stabilitas politik di Timur Tengah. Kedekatan hubungan tersebut, misalnya, terlihat pada pertemuan Menteri Luar Negeri AS dan Menteri Luar Negeri Turki pada pertemuan ketujuh Mekanisme Strategis AS-Turki, 7-8 Maret 2024, di Washington. Mereka membahas penguatan hubungan AS-Turki dalam berbagai isu, termasuk prioritas regional, kontra terorisme, kerjasama pertahanan, pertumbuhan ekonomi, perdagangan, keamanan energi dan perubahan iklim, serta hubungan antar manusia. Terkait dengan krisis di Gaza, keduanya menyatakan pentingnya untuk mengakhiri konflik dan segera mengatasi krisis kemanusiaan, serta menegaskan komitmen mereka atas solusi dua negara (two state) yang berkelanjutan.8

Ketika ditanya mengenai boikot perdagangan yang dilakukan oleh Turki kepada Israel agar Israel melakukan gencatan senjata, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan, “Keduanya adalah sekutu kami dan kami akan mendorong mereka untuk mengatasi perbedaan mereka.”9

Sebelumnya, peristiwa serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang kemudian berlanjut dengan pembantaian puluhan ribu warga Palestina oleh Israel, telah memicu kecaman terhadap Turki yang dianggap tidak melakukan aksi yang cukup berpengaruh untuk menghentikan kebiadaban Israel tersebut. Turki hanya menarik duta besarnya dari Israel setelah dimulainya perang sebagaimana halnya Israel, yang kemudian dilanjutkan dengan perang kata-kata.

Sikap Pemerintah Turki yang lembek tersebut telah menghadapi kritik domestik atas hubungan komersialnya dengan Israel selama perang. Sesuatu yang oleh banyak pihak dianggap sebagai faktor yang menyebabkan kekalahan besar bagi Partai AKP dalam pemilihan lokal pada akhir Maret 2024.10

Kekalahan tersebut menjadi pukulan bagi partai pemerintah itu. Kemudian, pada tanggal 15 April 2024, Israel menghalangi pesawat kargo militer Turki yang hendak menjatuhkan bantuan di atas Gaza. Beberapa hal tersebut menjadi pendorong bagi Erdogan untuk mengumumkan penghentian sementara  perdagangan dengan Israel pada 20 April 2024 hingga tercapai gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Meskipun Pemerintah Turki sementara waktu menghentikan perdagangan dengan Israel, sejumlah pelaku usaha berupaya untuk tetap melanjutkan transaksi perdagangan antara kedua negara itu.  Empat eksportir Turki mengatakan kepada Reuters bahwa langkah ini mengejutkan mereka. Namun, mereka tetap mencari cara untuk mengirim barang pesanan ke Israel melalui negara ketiga. 11

 

Kerjasama Perdagangan

Turki dan Israel hingga akhir 2023 telah mempertahankan hubungan perdagangan yang signifikan dengan tren yang terus meningkat.  Israel merupakan tujuan ekspor Turki terbesar ke-10 pada tahun 2022 dengan pangsa pasar 2,8 persen dari total ekspor negara itu ke pasar global. Pertumbuhan ekspor barang Turki ke Israel dalam sepuluh tahun (2013-2022)  meningkat rata-rata  12.67 persen. Pada tahun 2022 nilainya mencapai USD 7 miliar atau sekitar  Rp 113 triliun. Lalu pada tahun 2023 mencapai 6,8 miliar.

Berdasarkan data Trademap, 10 kelompok ekspor barang terbesar Turki ke Israel pada 2022 adalah: besi dan baja;  kendaraan serta suku cadangnya; plastik dan barang-barang plastik; peralatan listrik dan mesin serta suku cadangnya; barang-barang dari besi atau baja; reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanik; perhiasan dari mutiara batu mulia logam mulia; barang-barang pakaian dan aksesori; perabotan; dan kertas dan karton. Bahkan pangsa pasar barang-barang Turki sangat dominan di Israel. Bahan bangunan seperti batu, plaster, semen, dan mika mencapai 41 persen; tembaga dan barang-barang dari tembaga mencapai 35 persen; besi dan baja sebesar 35 persen; gelas dan barang pecah belah mencapai 30 persen; serta barang-barang dari besi dan baja sebesar 20 persen.

Sebaliknya,  ekspor Israel ke Turki terutama terdiri dari bahan kimia, mesin dan produk berteknologi tinggi. Pada 2022 dan 2023 nilainya masing-masing sebesar USD 2,2 miliar dan USD 1,6 miliar. Produk-produk yang diekspor Israel ke Turki antara lain: produk kimia, plastik dan barang-barangnya; bahan bakar mineral, besi dan baja, reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanik; kertas dan karton; bahan kimia anorganik; logam mulia dan logam tanah jarang; barang-barang optik dan sejenisnya; serta pupuk.

Selama berlangsung pembantaian di Gaza, Pemerintah Turki tetap membiarkan wilayahnya dilalui jalur pipa minyak yang memasok Israel. Turki juga menjadi jalur pipa ekspor minyak dari Azerbaijan ke Israel. Dari Azerbaijan, minyak tersebut disalurkan melalui Baku Azerbaijan melalui-Tbilisi-Ceyhan di Turki. Lalu dari Pelabuhan Ceyhan minyak tersebut diangkat lewat kapal ke Pelabuhan Eilat Israel. Pasokan minyak dari jalur ini mencapai  sekitar 40 persen dari konsumsi minyak tahunan Israel.12

Sebelumnya, dalam kunjungan kerja Presiden Israel Isaac Herzog ke Ankara Turki pada Maret 2022, Presiden Recep Tayyip Erdogan telah menyatakan kesiapannya untuk bekerjasama dengan Israel dalam proyek-proyek energi dan keamanan energi, termasuk  penyaluran gas dari Israel ke Eropa pasca krisis energi yang terjadi di Eropa akibat Perang Rusia-Ukraina.13

Pasokan gas yang dimaksud adalah lapangan gas Leviathan di Laut Mediterania, yang merupakan salah satu penemuan gas lepas pantai terbesar di dunia, dengan potensi kandungan sekitar 22 triliun kaki kubik gas. Pemegang sahamnya adalah NewMed Energy (45,3%), perusahaan AS, Chevron (39,7%), dan Ratio Oil Corp (15%). Saat ini, produksinya dipasok ke Israel, Mesir dan Yordania.14

Produksi gas di lapangan tersebut dapat memenuhi kebutuhan gas alam wilayah Laut Tengah dan Eropa Timur. Karena itu Turki memainkan peran kunci untuk mengangkut gas ini ke Eropa lewat pipa yang melintasi negara itu. Pada tahun 2016, kedua negara sepakat untuk mulai mempelajari kelayakan pipa bawah laut untuk memompa gas Israel ke konsumen Turki dan Eropa.15

 

Kerjasama Investasi

Pada tahun 1997, Turki dan Israel menandatangani Perjanjian Investasi Bilateral (BIT) untuk mempromosikan dan melindungi investasi antara kedua negara. BIT bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum bagi investor, seperti perlakuan yang adil dan setara, perlindungan terhadap pengambilalihan dan mekanisme penyelesaian sengketa.16

Investasi langsung (FDI) Israel di Turki juga mengalami tren peningkatan setidaknya sejak tahun 2000 yang mencapai puncaknya pada tahun 2017 yang mencapai 1,03 miliar dolar AS. Pada tahun 2022 nilainya mencapai 866 juta dollar AS.17

Dalam pertemuannya dengan Netanyahu pada September 2023,  Erdogan mengatakan bahwa kedua negara dapat bekerjasama di bidang energi, teknologi, inovasi, kecerdasan buatan serta keamanan siber.18

Sebaliknya, perusahaan-perusahaan Turki telah berinvestasi di Israel, terutama di sektor konstruksi dan real estate. Salah satu contohnya adalah Zorlu Holding, konglomerat asal Turki, yang menjadi salah satu investor utama energi di Israel. Beberapa perusahaan konstruksi Turki juga telah sukses meraih keuntungan di Israel selama bertahun-tahun.19 Konglomerat Turki lainnya, Sabanci Group, juga memiliki investasi pada cyber security di Israel.20

Hubungan pariwisata antara Turki dan Israel juga menjadi aspek penting dari hubungan ekonomi mereka.   Pada sembilan bulan pertama tahun 2022, jumlah turis Israel ke Turki mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, meningkat 448% dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini terjadi setelah kedua negara sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik mereka yang sempat tegang. Meskipun demikian, pasca Peristiwa 7 Oktober Israel memberikan travel warning kepada penduduknya untuk tidak mengunjungi Turki.21

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara Turki dan Israel terus berlangsung sejak lama yang tetap dipertahankan oleh Partai AKP. Turki menjadi salah satu mitra perdagangan, investasi, serta pendukung pasokan energi yang penting bagi Israel. Beberapa ketegangan politik yang berdampak pada aspek ekonomi kedua negara selalu berakhir dengan perdamaian. Hubungan kedua negara tersebut juga tidak lepas dari kepentingan AS yang telah menjadikan Turki dan Israel sebagai sekutu untuk menjaga kepentingannya di Timur Tengah.

Berbeda dengan Pemerintahan Khilafah Utsmaniyah dulu yang selalu melindungi Bumi Palestina, Pemerintah Turki sejak awal hingga saat ini justru berkontribusi dalam mempertahankan eksistensi insitusi Israel dan menjaga kemaslahatannya.

WalLaahu a’lam bi ash-shawab. [Muis].

 

Catatan kaki:

1        Oztig, L. ف. (2024). Turkish-Israeli relations under AKP rule. Israel Affairs, 30(1), 56-69.

2        “Timeline of Turkish-Israeli Relations, 1949–2006,” The Washington Institute for Near East Policy, 2006, diakses 12 Mei 2024, https://web.archive.org/web/20090319134207/http://www.washingtoninstitute.org/documents/44edf1a5d337f.pdf.

3        Ministry of Trade, Republic of Turkey, “Free Trade Agreement: Israel,” diakses 12 Mei 2024, https://www.trade.gov.tr/free-trade-agreements/israel.

4        Jewish Virtual Library, “Turkey-Israel Relations,” diakses 10 Mei 2024, https://www.jewishvirtuallibrary.org/turkey-israel-relations.

5        “UN General Assembly: Erdogan, Netanyahu meet for first time as relations thaw,” Reuters, September 20, 2023, diakses 10 Mei 2024, https://www.reuters.com/world/middle-east/un-general-assembly-erdogan-netanyahu-meet-first-time-relations-thaw-2023-09-19/.

6        Dan Arbel, “The U.S.-Turkey-Israel Triangle,” The Center for Middle East Policy at Brookings, no. 34 (October 2014), https://www.brookings.edu/wp-content/uploads/2016/06/USTurkeyIsrael-TriangleFINAL.pdf.

7        M. S. Cohen and C. D. Freilich, “Breakdown and Possible Restart: Turkish-Israeli Relations under the AKP,”  Israel Journal of Foreign Affairs  8, no. 1 (2014): 39-55.

8        U.S. Department of State, “Joint Statement on the U.S.-Türkiye Strategic Mechanism,” Media Note, March 9, 2024, diakses 10 Mei 2024, https://www.state.gov/joint-statement-on-the-u-s-turkiye-strategic-mechanism-2/..

9        AFP, “US Calls On Turkey, Israel To Resolve Differences,” 6 Mei  2024, diakses 10 Mei 2024, https://www.barrons.com/news/us-calls-on-turkey-israel-to-resolve-differences-823b6b55.

10      Al Jazeera, “Turkey restricts exports of 54 products to Israel until Gaza ceasefire,” April 9, 2024, diakses 10 Mei 2024, https://www.aljazeera.com/news/2024/4/9/turkey-restricts-exports-of-54-products-to-israel-until-gaza-ceasefire.

11      Reuters, “Turkey halts trade with Israel until permanent Gaza ceasefire,” 4 May 2024, diakses 10 Mei 2024, https://www.reuters.com/world/middle-east/turkey-says-israel-trade-halted-until-permanent-gaza-ceasefire-2024-05-03/

12      Turkish Minute, “Israel’s oil imports continue to pass through Turkey despite Erdoًan’s pro-Palestinian rhetoric,” October 30, 2023, Diakses 10 Mei 2024, https://www.turkishminute.com/2023/10/30/israel-oil-import-continue-pass-through-turkey-despite-erdogan-palestinian-rhetoric/.

13      The Times of Israel, “Turkey dreams of far-fetched gas pipeline with Israel,” 3 Mei 2022, diakses 10 Mei 2024, https://www.timesofisrael.com/turkey-dreams-of-far-fetched-gas-pipeline-with-israel/.

14      The Times of Israel, “Leviathan group, in push to boost gas output, updates reservoir value to $12.5b,” March 19, 2023, diakses 10 Mei 2024, https://www.timesofisrael.com/leviathan-group-in-push-to-boost-gas-output-updates-reservoir-value-to-12-5b/.

15      The Times of Israel, “Turkey dreams”

16      UNCTAD, “Agreement between the Government of the State of Israel and the Government of the Republic of Turkey for the Reciprocal Promotion and Protection of Investments,” diakses 10 Mei 2024.

17      Türkiye Cumhuriyet Merkez Bankas‎. International Investment Position, February 2024. https://www.tcmb.gov.tr/wps/wcm/connect/EN/TCMB+EN/Main+Menu/Statistics/Balance+of+Payments+and+Related+Statistics/International+Investment+Position/

18      Reuters, “UN General Assembly: Erdogan, Netanyahu meet for first time as relations thaw,” September 20, 2023, diakses 11 Mei 2024, https://www.reuters.com/world/middle-east/un-general-assembly-erdogan-netanyahu-meet-first-time-relations-thaw-2023-09-19/.

19      Giorgio Cafiero, “Erdogan v. Netanyahu: Where does this go?” Responsible Statecraft, May 6, 2024, https://responsiblestatecraft.org/israel-trade-turkey-gaza/; Zorlu 2022 Annual Report.

20      Times of Israel, “Turkey conglomerate sees opportunities for collaboration with Israeli startups,” May 3, 2023, diakses 11 Mei 2024, https://www.timesofisrael.com/turkey-conglomerate-sees-opportunities-for-collaboration-with-israeli-startups/.

21      Middle East Eye, “Turkey Enjoys Record-Breaking Number of Israeli Tourists,” November 10, 2022, diakses 10 Mei 2024, https://www.middleeasteye.net/news/turkey-israel-record-breaking-number.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

thirteen + 10 =

Check Also
Close
Back to top button