Kilas Dunia

Enam Alasan Gelombang Mahasiswa AS Pro Palestina Membesar

Setidaknya ada enam alasan utama yang membuat gelombang demonstrasi mahasiswa pro Palestina dari berbagai kampus di Amerika Serikat yang semakin hari semakin besar. Hal itu dinyatakan aktivis Hizbut Tahrir Hamad Thabib sebagaimana dilansir alraiah.net, Rabu (1/5/2024).

Pertama: Krisis ekonomi yang parah melanda AS, terutama isu kenaikan harga, inflasi dan erosi upah yang terus terjadi akibat tingginya harga. Itu semua karena beberapa alasan, terutama pengeluaran luar negeri AS yang berkaitan dengan perang, yang bebannya sangat besar ditanggung oleh warga negara AS.

Kedua: Pemerintah mempermainkan nilai-nilai yang ditetapkan Barat, seperti demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan, sesuai dengan kepentingan politik. AS membela Ukraina, menuduh Rusia, dan pada saat yang sama tidak menuduh entitas Yahudi yang menyerang rakyat Palestina.

“Hal ini telah mendistorsi citra Amerika terlebih dulu di hadapan masyarakat dunia, dan telah mendistorsi pemikiran kapitalis yang dia anut,” jelasnya.

Ketiga: Perbuatan keji yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi di Gaza melebihi segala tindakan kezaliman yang terjadi di muka bumi pada era modern ini, bahkan melampaui tindakan kezaliman Nazisme dan Fasisme.

Keempat: Pernyataan ekstremis oleh beberapa politisi yang menentang hak untuk berdemonstrasi telah memperluas lingkaran protes, seperti yang terjadi ketika Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Perayaan Hari Raya Yahudi, “Antisemitisme tercela dan tidak mendapat tempat di kampus universitas atau di mana pun di negara kami.”

Biden menambahkan, “Pemerintahan saya akan terus menerapkan strategi nasional untuk memerangi anti-Semitisme dan mengerahkan seluruh kekuatan pemerintah federal untuk melindungi komunitas Yahudi.”

Kelima: Intervensi pemerintah Yahudi terhadap protes tersebut, dan pernyataan terang-terangan yang dibuat oleh beberapa politisi Yahudi terhadap protes tersebut, terutama Netanyahu dan kepala Mossad.

Pada tanggal 26 April 2024, Mossad mengeluarkan ancaman kepada para demonstran di universitas-universitas AS yang menentang perang di Jalur Gaza. Ancaman ini menimbulkan riak-riak dalam poros-poros politik di AS.

Keenam: Pengaruh para pemuda Muslim di kalangan warga AS di banyak universitas, khususnya anggota komunitas Palestina di sejumlah universitas. “Ada ribuan warga Palestina yang belajar di berbagai universitas. Mereka menyampaikan keprihatinan negara mereka kepada rekan-rekannya, termasuk para mahasiswa dari Gaza yang ayah atau ibunya menjadi syahid,” pungkasnya. []

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

13 − twelve =

Back to top button