Kilas Dunia

Golf Saudi, Bentuk Pemerasan Baru AS

Abu Hamzah al-Khatwani, Pemikir dan Analis Politik dari Baitul Maqdis, menyatakan pengadaan lapangan dan penyelenggaraan turnamen golf yang diselenggarakan Arab Saudi baru-baru ini merupakan bentuk pemerasan baru dari Amerika Serikat. “Jadi, ini adalah jenis pemerasan baru Amerika kepada penguasa keluarga Saud,” ungkapnya seperti diberitakan www.alraiah.net, Rabu (7/12/2022).

Abu Hamzah menjelaskan, pemerasan baru ini terungkap ketika Presiden Amerika Serikat saat itu Donald Trump, secara terbuka mengakui bahwa organisasi golfnya membutuhkan jutaan dolar Saudi sebagai imbalan atas kebutuhan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) guna melindungi dirinya dari kejatuhan. “Inilah yang mendorongnya untuk mengadopsi permainan mahal ini,” tegasnya.

Bagaimana tidak dikatakan mahal, lanjut Abu Hamzah, Arab Saudi membuat turnamen olahraga baru tersebut, padahal tidak diketahui publik, dan bahkan tidak populer di wilayah tersebut. Anehnya, Saudi sangat menyokong permainan ini sehingga berkomitmen untuk membayar 100 juta dolar secara berkala untuk membiayainya.

Dalam hal ini, ungkap Abu Hamzah, Trump mengatakan dengan jelas, “Semua orang kaya yang saya kenal memiliki uang terbatas. Mereka tidak ingin kehilangan 100 juta dolar selama sisa hidup mereka. Orang Saudi bersedia membelanjakannya. Mereka memiliki kantong yang tidak terbatas.” Dia lalu mengklaim, “Arab Saudi suka golf!”

Abu Hamzah menjelaskan, turnamen tidak berguna ini sekarang sudah memasuki putaran ketiga sejak dimulai Juli 2022. Banyak episode melelahkan dari apa yang disebut seri “Live Golf Invitational”, dengan partisipasi dari Trump Club yang dikenal sebagai Bed Minster.

Tidak hanya mendanai turnamen, tegas Abu Hamzah, Saudi juga menandatangani, melalui perusahaan Dar al-Arkan, kesepakatan senilai 1,6 miliar dolar AS dengan organisasi Trump untuk membangun proyek golf besar di Negara Bagian Oman yang terdiri dari 3.500 unit rumah, lapangan golf, dua hotel dengan 450 kamar, dan sebuah resort. Bahkan dalam kesepakatan ini digunakan merek dagang Trump. Akan ada keuntungan sebagai imbalan atas penggunaan namanya dalam proyek tersebut.

“Penandatanganan kesepakatan ini terjadi pada saat Trump mengumumkan pencalonan resminya untuk posisi presiden pada Pemilu 2024,” jelasnya.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

four × three =

Back to top button