Mereka Lupa, Afghanistan Kacau Dikendalikan AS
Amerika Serikat dinilai melupakan kondisi Afghanistan yang kacau ketika dikendalikan AS sehingga menyatakan rencananya untuk mengatur pemerintahan Palestina agar cenderung stabil pasca-perang nanti. “Amerika menyebut negara-negara yang diperintah oleh rakyatnya sendiri menjadi kacau, sedang negara-negara yang diperintah oleh Amerika cenderung stabil. Sepertinya mereka melupakan kondisi Afghanistan pada masa pemerintahan Amerika dan antek-anteknya,” tulis situs alraiah.net, Rabu (29/5/2024).
Kritik tersebut dilayangkan alraiah.net, setelah surat kabar politik terbitan AS Politico pada 23 Mei memberitakan, “Pemerintahan Presiden Joe Biden sedang bersiap untuk memainkan peran ‘penting’ di Jalur Gaza setelah perang, dengan mempelajari beberapa skenario, termasuk menunjuk penasihat sipil Amerika dan membentuk pasukan penjaga perdamaian.”
Gagasan tersebut, jelas Politico, disebutkan dalam dokumen rahasia Departemen Luar Negeri AS yang menguraikan bagaimana negara tersebut dapat membantu menstabilkan Gaza setelah gencatan senjata. “Ini adalah bagian dari rencana Amerika Serikat untuk memainkan peran ‘penting’ dalam menarik Gaza keluar dari kekacauan,” tulis Politico mengutip pernyataan empat pejabat penting AS yang dirahasiakan namanya.
Menurut alraiah.net, semua skenario sedang dibuat di Washington untuk memilih yang terbaik melalui koordinasi dengan orang-orang Yahudi, sedang para penguasa negara-negara ath-thouq (kelompok negara sekitar wilayah Palestina yang diduduki entitas penjajah Zionis Yahudi, yaitu: Mesir, Suriah, Lebanon, Yordania, dan Otoritas Palestina) tidak lebih dari seorang pelayan yang hanya mempertahankan statusnya selama beberapa dekade. [Joy dan Tim]