Kilas Dunia

Potret Dunia Islam Sepanjang 2021

Dunia Islam sepanjang 2021, dinilai oleh Direktur Forum World on Islamic Studies (FWIS) Farid Wadjdi, masih dilanda kezaliman para penguasa dan berbagai penderitaan lainnya. “Kezaliman rezim penguasa di negeri Islam dan berbagai penderitaan lainnya,” jelasnya kepada Mediaumat.id, Ahad (26/12/2021).

Di Suriah, misalnya. Menurut Farid, hingga saat ini kaum Muslim Suriah harus menghadapi rezim Bashar yang bengis dan serangan negara-negara musuh seperti Amerika yang mengatasnamakan perang melawan terorisme.

Di Yaman, lanjut Farid, api konflik masih berkobar sepanjang tahun 2021. Sebagian yang menjadi korban adalah rakyat Yaman.

Selain itu, beber Farid, negeri-negeri Islam juga menjadi obyek perang proxy, menjadi tempat pertarungan kekuasaan antara kekuatan negara-negara imperialis yang mengorbankan banyak umat Islam. Perang Yaman merupakan perang proxy.

“Di balik semua itu sesungguhnya adalah perebutan kekuasaan antara Inggris yang sudah lama bercokol dan Amerika Serikat yang ingin mengambil-alih kendali penjajahan. Amerika pun mengobarkan konflik untuk memperkuat intervensinya di Yaman,” kata Farid.

Di Sudan, perang proxy antara Inggris-Amerika menjadikan Sudan sebagai objeknya. Farid menyebut, Hizbut Tahrir mengungkap kudeta militer yang dipimpin Al-Burhan tidak bisa dilepaskan dari upaya Amerika untuk mengurangi pengaruh Inggris yang menguat melalui Perdana Menteri Hamdok.

Hal yang sama lebih kurang terjadi sama di Libya. Krisis di Libya sesungguhnya merupakan perang proxy dengan memanfaatkan kekuatan lokal dan regional. Eropa plus Inggris dan Amerika Serikat saling berebut minyak Libya yang melimpah.

“Kepala National Oil Corporation (NOC) Mustafa Sanallah seperti dikutip majalah Petroleum Economist yang berbasis di London yang mengatakan perang di Libya adalah tentang minyak,” jelas Farid.

Di samping itu, umat Islam di beberapa wilayah yang menjadi minoritas pun masih mengalami penderitaan yang berkepanjangan. Di antaranya: Muslim Uighur di Turkistan Timur yang wilayahnya dicaplok Cina komunis, Muslim Rohingya di Arakan yang diusir dari negerinya sendiri oleh rezim militer Myanmar.

“Di Barat umat Islam harus menghadapi menguatnya islamofobia yang memojokkan umat Islam. Di beberapa negeri Islam, meski tidak diduduki langsung oleh negara-negara imperialis, namun umat Islam harus menghadapi rezim-rezim represif yang didukung Barat,” tegas Farid.

Terakhir, masalah Palestina bisa disebut menjadi masalah yang begitu penting dibicarakan di dunia Islam. Sebab bagaimanapun juga, Palestina adalah tanah yang dimuliakan Allah SWT. Namun, yang sangat menyedihkan, pada tahun 2021 makin menguat arus normalisasi dengan penjajah Israel di berbagai negeri Muslim.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 × five =

Back to top button