Kilas Dunia

HT Pertanyakan Kebebasan Berpendapat

Penangkapan seorang anak migran Muslim oleh pihak berwenang di kota utara Bremerhaven, Jerman, secara paksa dan brutal dari keluarganya, setelah menerima aduan dari pihak sekolah bahwa anak tersebut mendapatkan pengajaran ‘diskriminasi terhadap homoseksual (baca: hukum Islam tentang keharaman homoseksual)’, membuat Hizbut Tahrir (HT) bertanya-tanya tentang kebebasan berkeyakinan dan kebebasan berpendapat.

“Kebebasan berkeyakinan dan kebebasan berpendapat adalah dua istilah yang telah lama kita dengar dari negara-negara kafir, bahwa mereka membiarkan seseorang melakukan apa yang dia yakini, dan siapa pun boleh berbicara apa pun yang dia inginkan meskipun pendapatnya bertentangan dengan pendapat orang lain. Benarkah demikian, sementara mereka harus mengambil anak-anak dari keluarganya dengan cara paksa dan brutal?” gugat HT sebagaimana dilansir hizb-ut-tahrir.info, Jumat (5/5/2023).

HT pun mempertanyakan, apakah sebuah kesalahan jika orangtua mengingkari suatu kejahatan dan mengajari anaknya untuk mengingkarinya juga, serta mengungkapkan pendapatnya dan menolak perilaku yang bertentangan dengan kodrat manusia?

“Apakah mereka tidak memiliki kebebasan untuk mengungkapkan pendapatnya seperti Anda?! Ataukah semua yang Anda bicarakan tentang kebebasan itu menjadi batal demi hukum jika penentangnya adalah seorang Muslim?!” tanya HT retoris.

Ini dalam hal kebebasan, tetapi jika berbicara tentang hak-hak anak, jelas HT, publik akan menemukan bahwa tindakan pihak berwenang Jerman tidak memiliki hak apa pun dan tidak manusiawi.

“Lalu, hukum mana yang mengizinkan Anda untuk menyerbu rumah yang aman, yang orang-orangnya nyaman satu sama lain, dan kemudian mengambil paksa anak mereka yang menangis karena dilepaskan dengan brutal dari pelukan ibu dan ayahnya?! Hukum mana yang memberi Anda hak untuk memaksa seorang anak hidup sesuka Anda?!” tanya HT lagi.

HT pun merasa terluka atas kezaliman tersebut. “Demi Allah. Itu adalah kezaliman yang melukai hati kami, dan insyaa Allah itu tidak akan lama, sebab tegaknya Khilafah sudah sangat dekat, dan kami akan menunjukkan kepada orang-orang kafir di antara kami dengan tindakan, bukan lagi dengan kata-kata berupa kecaman atas semua kezaliman yang mereka lakukan,” pungkasnya.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

six − six =

Back to top button