Kilas Dunia

Juru Cakap HTM Ingatkan Isu Sebenarnya Bukanlah Persoalan ICERD

Juru Cakap Hizbut Tahrir Malaysia (HTM) Abdul Hakim Othman mengingatkan isu sebenarnya bukanlah persoalan ratifikasi konvensi internasional tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial (ICERD). “Umat Islam perlu sadar bahwa isu sebenarnya bukanlah persoalan ICERD, tetapi persoalan negara ini yang tidak diperintah dengan sistem dan undang-undang Islam,” ungkapnya dalam status di halaman Facebook Abdul Hakim Othman – Jurucakap HTM,  dengan judul 8 Perkara yang Anda Perlu Sedar tentang ICERD, Jumat (7/12/2018).

Menurut dia, keadaan inilah yang “paling haram” yang wajib diubah oleh umat Islam di negara ini dengan sungguh-sungguh. Hakikatnya Malaysia sekarang, walaupun dipimpin oleh perdana menteri dan beberapa menteri kabinet yang beragama Islam, mayoritas anggota parlemen (dari gabungan partai pemerintah) adalah non-Muslim dan banyak menteri kabinet yang juga non-Muslim.

Selain itu, sejak merdeka hingga kini, Malaysia diperintah dan diatur oleh sistem kufur (demokrasi) dan perundangan yang berasal dari Barat. “Keadaan ini lebih utama untuk diubah oleh umat Islam, kerana selama tidak berubah, maka selama itulah umat Islam akan terus terbelenggu dengan segala keharaman dan kerusakan,” tegasnya dalam poin ketujuh.

Sebelumnya, dalam poin keenam, Abdul Hakim menyatakan: membantah ICERD atas dasar bangsa adalah haram. Begitu juga berhimpun atas dasar perjuangan bangsa adalah haram. Ingatlah akan sabda Rasulullah saw., “Bukanlah dari kami orang yang menyeru kepada ‘ashabiyyah, berperang atas dasar ‘ashabiyyah dan mati kerana (mempertahankan) ‘ashabiyyah.” (HR Abu Daud).

“Justru, wahai saudara-saudaraku sekalian! Jadikanlah Islam sebagai satu-satunya tolok ukur kita. Jadikanlah Islam sebagai satu-satunya pegangan kita. Jadikanlah Islam sebagai satu-satunya perjuangan kita,” tegasnya.

Di poin kedelapan, Abdul Hakim menjelaskan satu-satunya entitas politik Islam yang akan menerapkan hukum Allah SWT secara kaffah ialah Khilafah. Khilafah merupakan sebuah institusi politik agung umat Islam yang wajib diusahakan penegakannya oleh setiap Muslim. Menurut dia, Khilafah bukan saja akan menjadi institusi pemersatu umat, malah hanya Khilafah yang mampu untuk melawan segala cengkaman PBB dan Barat kepada umat Islam.

“Umat Islam akan kembali mulia dengan adanya Khilafah,” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

17 + 18 =

Back to top button