
Partai Iran di Libanon Tidak Miliki Mentalitas Berpikir Sehat
Terkait ledakan ribuan perangkat komunikasi nirkabel (pager) yang meledak dua hari berturut-turut yang menyebabkan 40 orang tewas dan tiga ribu luka-luka, situs Hizb-ut-tahrir.info menyatakan partai Iran di Libanon (Hizbullah) tidak memiliki mentalitas berpikir sehat.
“Yang menarik di sini adalah bahwa partai Iran di Libanon tidak memiliki mentalitas berpikir yang sehat,” tulis situs tersebut, Jumat (20/9/2024).
Menurutnya, jika berperang dengan entitas Yahudi, maka harus berhati-hati dalam segala hal. Jika membeli perangkat tersebut, maka harus memeriksanya dan memastikan bahwa perangkat tersebut aman dan bebas dari risiko apa pun.
Namun, itu tidak dilakukan sehingga terjadi ledakan pertama. Namun, ketika terjadi ledakan pertama anehnya malah tidak menginstruksikan anggotanya untuk segera meninggalkan perangkat tersebut, serta menempatkannya jauh dari mereka dan tempat-tempat mereka berada.
“Namun dia bersikap keras terhadap rakyat Suriah yang tidak bersalah dengan cara yang sederhana, karena dia ikut serta dalam pembunuhan ratusan ribu orang, bersama dengan Iran, rezim Suriah, dan juga Rusia,” jelasnya.
Seperti diketahui, sebanyak lima ribu pager berjenis AP924 produksi perusahaan Taiwan Gold Apollo yang digunakan sebagai alat komunikasi kelompok Hizbullah meledak dua hari berturut-turut pada 17 dan 18 September 2024 di Libanon dan Suriah yang menyebabkan lebih dari 40 orang tewas dan lebih dari 3 ribu orang luka-luka.
Puluhan rumah terbakar akibat ledakan alat-alat yang ada di dalamnya. Ledakan juga terjadi pada mobil dan sepeda motor yang pemiliknya membawa alat tersebut. Dikatakan bahwa alat komunikasi tersebut berisi bahan peledak, yang dibeli oleh partai Iran Libanon 5 bulan sebelumnya.
Namun, Gold Apollo, yang berbasis di Taiwan, menyatakan tidak memproduksi perangkat yang digunakan dalam serangan tersebut, dan BAC Consulting perusahaan yang berbasis di Budapest, Hongaria, memiliki lisensi untuk menggunakan merek dagangnya.
Entitas Yahudi tidak secara resmi mengaku bertanggung jawab atas pemboman ini. Namun, sebelumnya telah mengisyaratkan bahwa mereka akan melakukan perang jenis lain di utara. Menteri Pertahanan entitas Yahudi Yoav Galant mengatakan, pada tanggal 18 September 2024, “Israel sedang mengalami awal fase baru perang,” dan menunjukkan bahwa “Pusat gravitasi bergeser ke utara melalui pemindahan sumber daya dan kekuatan.” []