Slogan Haji Tahun Ini Bagian dari Proses Sekularisasi
Slogan “Dunia di Jantung Kerajaan” sebagai identitas haji tahun ini, sebagaimana yang diumumkan oleh rezim Al-Saud, tidak bisa dilihat kecuali sebagai bagian dari proses sekularisasi.
“Tidak bisa dilihat kecuali sebagai bagian dari proses sekulerisasi dan kampanye kegilaan terhadap Islam, hukum-hukumnya dan tempat-tempat sucinya yang dilakukan oleh Putra Mahkota sebagai langkah cepat untuk memenuhi perintah majikannya, Amerika,” tegas aktivis Hizbut Tahrir Fatimah binti Muhammad, seperti diberitakan hizb-ut-tahrir.info, Rabu (8/8/2018).
Sebelumnya, Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman mengumumkan bahwa rezimnya berusaha untuk kembali ke “Islam moderat” dan “terbuka untuk dunia, semua agama, semua tradisi dan masyarakat”.
“Tampak bahwa identitas baru yang berisi konspirasi terhadap tempat-tempat suci yang paling disucikan kaum Muslim, dan menjadikannya di jantung usaha-usaha berdosa yang mengabadikan hegemoni kaum kafir Barat penjajah, dan melayani agendanya di wilayah yang tidak mengecualikan internasionalisasi ibadah haji, serta menjadikan dua tempat suci di bawah kendali internasional,” bebernya.
Menurut Fatimah, para penguasa Al-Saud tidak peduli tentang tempat-tempat suci Islam. Mereka adalah orang pertama yang merusak dan melanggarnya. Mereka telah menghancurkan banyak monumen Islam dan situs bersejarah yang penting. Lalu di atasnya dibangun menara tinggi dan hotel mewah yang merendahkan Masjidil Haram dan Ka’bah.
“Pertanyaannya, apakah ini prestasi peradaban di dua tempat masjid suci, atau pelanggaran atas kesucian Ka’bah yang dilakukan oleh rezim Al-Saud?! Mereka tidak mempersiapkan untuk melayani para jamaah haji kecuali sebanyak uang yang mereka dapatkan dari para jamaah haji melalui hotel, transportasi dan pajak yang dibebankan pada para jamaah, serta berbagai tarikan dan pungutan ilegal terhadap para jamaah,” ungkapnya.