
Pengkhianatan Para Penguasa Muslim
Presiden Turki, Iran dan Rusia telah menegaskan prioritas mereka di Suriah setelah melakukan KTT, Rabu (04/04), di Ankara, ibukota Turki. Lewat sebuah konferensi pers di Ankara, ketiga pemimpin menekankan dukungan mereka bagi jalan keluar politik dan bukan militer dalam menyelesaikan masalah meskipun pasukan mereka terus beroperasi di Suriah. (https://news.detik.com/bbc-world/d-3954417/turki-iran-dan-rusia-tegaskan-pentingnya-solusi-politik-di-suriah)
Pengkhianatan para penguasa negeri Islam yang berkerjasama dengan Amerika tampak tergambar pada sikap kooperatif para penguasa sekitar Suriah terhadap peta jalan yang dibuat AS. Hipokrasi negara-negara Barat tersebut tampak jelas. Mereka justru bekerjasama dengan para penguasa diktator di negeri-negeri Islam Mesir, Libya, Saudi Arabia, Suriah untuk melakukan penyiksaan terhadap pihak-pihak yang diklaim secara sepihak oleh Barat sebagai teroris. Mereka memperlakukan para tahanan dengan sangat kejam dan di luar batas kemanusiaan.
Ini menunjukkan perang global yang sejatinya merupakan perang untuk kepentingan penjajahan Amerika dengan menjadikan umat Islam sebagai obyek utamanya. Sebabnya, teroris yang dimaksud oleh Barat sangat jelas, yakni siapapun yang melawan penjajahan Barat baik dengan senjata atau pemikiran. Dalam pandangan Barat, teroris adalah siapapun yang ingin menegakkan sistem Islam yang akan menggeser sistem Kapitalisme Barat yang sudah rapuh dan membusuk.
Turki, yang juga merupakan sekutu NATO, membantu CIA dengan mengizinkan beroperasinya perusahaan penerbangan Richmor Aviation, yang telah dikaitkan dengan CIA. Mereka mengizinkan pesawat yang dioperasikan Richmor mengisi bahan bakar di kota Adana pada tahun 2002. Rezim Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) ini juga terlibat dalam penyerahan tersangka teroris berkewarganegaraan Irak kepada CIA di tahun 2006.
Peran penting penguasa negeri Islam dalam membantu CIA tampak sebagaimana yang ditegaskan dalam laporan itu, “Namun, tanggung jawab atas pelanggaran-pelanggaran tidak berakhir pada Amerika Serikat. Penahanan rahasia dan operasi rendisi yang luar biasa, dirancang untuk dilakukan di luar Amerika Serikat dalam selubung kerahasiaan, yang tidak bisa dilaksanakan tanpa partisipasi aktif dari pemerintahan asing. Pemerintahan itu juga harus ikut bertanggung jawab.”
Open Society Foundation (OSF), Selasa, 5 Februari 2013, meluncurkan hasil studi berjudul, “Globalizing Torture: CIA Extraordinary Rendition and Secret Detention. Disebutkan bahwa ada kerjasama diam-diam CIA dengan negara-negara yang diposisikan sebagai anti Amerika. Sudah menjadi rahasia umum, meskipun dalam retorika globalnya negara-negara seperti Suriah, Libya dan Iran diposisikan sebagai anti Amerika, dalam kenyataannya negara-negara itu justru bekerjasama dengan CIA untuk melakukan penyiksaan terhadap umat Islam dan memuluskan kepentingan penjajahan negara-negara Barat. Iran, yang selama ini tidak memiliki hubungan diplomatik dengan AS, berpartisipasi dengan menyerahkan setidaknya 15 terduga teroris ke tangan pihak berwenang AS tanpa melalui Kota Kabul, Afganistan tanpa proses hukum yang berlaku.
Kejahatan dan puncak kejahatan dilakukan oleh Amerika melalui anteknya, Bashar, dan sekutunya, Rusia, juga bonekanya di Iran dan partainya. Mereka tanpa memiliki rasa belas kasihan atau moralitas sedikitpun terhadap anak-anak, perempuan, warga yang tidak bersenjata dan para dokter. [Ilham Efendi ; (Resist Invasion Center)]