
Pengantar [Perang Dagang AS VS Cina]
Assalâmu ’alaykum wa rahmatulLâhi wa barakâtuh.
Pembaca yang budiman, beberapa waktu terakhir dunia disuguhi babak baru dari pertarungan dua raksasa ekonomi dunia: Amerika Serikat dan Cina. Perang dagang yang berkobar di antara keduanya bukan sekadar soal tarif, ekspor-impor, atau dominasi teknologi. Lebih dalam dari itu, ini adalah konflik hegemonik dua kekuatan besar yang berebut pengaruh global. Dunia pun ikut terimbas. Negara-negara di berbagai belahan dunia—baik langsung maupun tidak—dipaksa memilih kubu atau bersikap hati-hati agar tidak terjepit di antara kepentingan keduanya.
Lalu bagaimana dengan Dunia Islam? Apakah Dunia Islam cukup menjadi penonton dalam pertarungan dua kekuatan kapitalis ini? Ataukah seharusnya Dunia Islam memiliki posisi strategis tersendiri yang tidak terseret ke dalam orbit kepentingan keduanya? Bagaimana seharusnya umat Islam memandang perang dagang ini dari sudut pandang ideologis?
Yang pasti, dalam pandangan Islam, posisi umat ini bukanlah sebagai pengikut kekuatan adidaya mana pun. Dunia Islam adalah umat terbaik yang seharusnya memimpin peradaban, bukan sekadar menjadi objek eksploitasi konflik global. Untuk itu, diperlukan kebangkitan politik dan ekonomi Islam yang berdiri di atas asas independensi dan syariah. Dunia Islam harus bersatu dalam satu kepemimpinan, memiliki kedaulatan penuh atas kekayaan alam dan industrinya, serta memutus ketergantungan terhadap sistem ekonomi kapitalis yang penuh tipu daya.
Al-Waie edisi kali ini mengetengahkan analisis tajam tentang perang dagang AS-Cina serta dampaknya terhadap Dunia Islam. Lebih dari itu, juga ditawarkan solusi hakiki agar umat ini tidak terus menjadi bulan-bulanan permainan kekuatan besar. Tentu saja berdasarkan pandangan Islam yang bersumber dari al-Quran, as-Sunnah, serta sejarah cemerlang Khilafah Islamiyah.
Itulah antara lain yang dibahas dalam tema utama al-Waie edisi kali ini, selain sejumlah tema menarik lainnya. Semoga semua informasi yang disajikan dalam al-Waie edisi kali ini menjadi bahan renungan dan inspirasi bagi kaum Muslim, khususnya untuk memahami pentingnya posisi independen dan strategis umat ini dalam percaturan global. Selamat membaca!
Wassalâmu ’alaykum wa rahmatulLâhi wa barakâtuh.