Trump Legitimasi Perampasan Dataran Tinggi Golan dari Kaum Muslim
Deklarasi Presiden Amerika Donald Trump yang mengakui kedaulatan entitas Yahudi di Dataran Tinggi Golan dinilai sebagai bagian dari upaya penjajah melegitimasi perampasan negeri kaum Muslim.
“Upaya-upaya ini tidak akan pernah mengubah apa pun tentang kebenaran bahwa seluruh wilayah di Dataran Tinggi Golan dan Palestina adalah negeri Islam yang telah dirampas oleh entitas Yahudi,” ujar aktivis Hizbut Tahrir Muhammad Abdul Malik seperti diberitakan hizb-ut-tahrir.info, Selasa (26/03/2019).
Ia pun mengingatkan bahwa umat Islam tidak menyandarkan pendapatnya, legalitas keberadaannya atau status tanahnya kepada kaum kafir penjajah. Mereka menyandarkan semua itu pada Kitab Tuhannya dan Sunnah Nabi-Nya. Menurut dia, pengakuan Trump ini merupakan tamparan baru di wajah para penguasa kaum Muslim, para antek hina yang terkungkung dalam ketiak negara-negara kafir penjajah Barat. Mereka mengemis dan memohon dengan hina kepada penjajah demi mendapatkan restu. Tentu agar mereka bisa tetap di kursi singgasana yang kaki-kakinya sudah rapuh dan sebentar lagi jatuh.
Abdul Malik menegaskan, begitulah pengakuan si kafir Trump ini dibuat justru untuk semakin meyakinkan umat Islam. Namun demikian, Hizbut Tahrir tidak dan tidak akan pernah bosan mengulangi ribuan atau bahkan jutaan kali tentang ketidakmungkinan untuk membebaskan negeri-negeri negeri-negeri kaum Muslim yang dijajah, membersihkan tempat-tempat sucinya dari penodaan Amerika, Eropa dan boneka-boneka mereka dari kalangan kaum Muslim sendiri, serta melenyapkan entitas Yahudi selenyap-lenyapnya, kecuali dengan menegakkan Khilafah Rasyidah kedua ‘ala minhaâj an-nubuwwah.
“Demi Allah, bahwa tegaknya kembali Khilafah merupakan kebenaran sebagai sebuah kemenangan dan pertolongan yang nyata dari Allah SWT,” pungkasnya.