Imam Masjid al-Haram Doakan Keburukan Penjajah Yahudi
Imam dan juga khatib Masjid al-Haram, Syaikh Shalih bin Humaid, menyinggung orang-orang Yahudi dengan bergema mendoakan keburukan untuk mereka, pada saat khutbah Jumat di Masjid al-Haram Makkah, “Ya Allah turunkanlah hukuman-Mu atas orang-orang Yahudi yang telah melakukan perampasan dan pendudukan. Sesungguhnya mereka tidak mampu melemahkan-Mu. Ya Allah turunkanlah atas mereka balasan-Mu yang tidak dapat ditolak oleh kaum pembuat kezaliman. Ya Allah, sesungguhnya kami menjadikan-Mu di leher-leher mereka (agar kekuatan mereka tidak berdaya dalam berhadapan dengan kami), dan kami berlindung kepada-Mu dari setiap kejelekan (kejahatan) mereka.”
Hal ini menjadi tindakan tercela di bawah pemerintahan Salman dan putranya. Doa tersebut telah memicu reaksi marah orang-orang Yahudi di jejaring sosial, bahkan kekurangajaran mereka, hingga membuat seorang jurnalis (Israel) dengan angkuh menuntut pemecatan Syaikh Humaid dari posisinya sebagai imam. Mereka juga menuntut permintaan maaf resmi dari rezim. Inilah yang kemudian mengundang reaksi balasan di jejaring sosial, dengan tagar, “Kita semua adalah Syaikh bin Humaid”, yang menjadi trending topik.
Mufti Agung Kesultanan Oman, Syaikh Ahmad bin Hamad al-Khalili, yang dikenal di jejaring sosial karena sikapnya yang berani, menyatakan solidaritasnya dengan Imam Masjid al-Haram Makkah, Shalih bin Humaid, yang disampaikan melalui akun Twitter-nya: “Kami berbesar hati dengan doa yang dimunajatkan oleh Imam Masjid al-Haram, saudara kita, Yang Mulia Syaikh Shalih bin Abdullah bin Humaid, untuk memenangkan kebenaran dan mengalahkan kebatilan, meski para pembenci kebakaran jenggot, sungguh Allah beserta dia, dan orang-orang Mukmin yang baik.”
Dukungan juga muncul dari majalah Al-Waie (Arab) Edisi 433, Tahun ke-37, Safar 1444 H/September 2022 M. “Para ulama, ketika mereka berdiri di posisi kebenaran, umat akan bersama mereka, dan itu adalah kekuatan terbesar bagi mereka, sehingga dengan kekuatan umat ini mereka benar-benar akan mampu menyeret para penguasa ke dalam kebenaran, atau memaksa mereka agar mengikuti jalan kebenaran, sebagaimana sabda Rasulullah saw.,” tulis majalah yang terbit di Timur Tengah tersebut.
“Kami meyakinkan kaum Muslim bahwa mencabut orang-orang Yahudi dari Palestina dan menghilangkan negara mereka adalah hal termudah untuk dilakukan, sebab kebencian umat pada mereka sudah lama mendidih,” tegas Al-Waie.
Namun, lanjutnya, rintangan terbesarnya adalah para penguasa yang membentuk pagar untuk melindunginya. Karena itu siapa pun yang ingin membebaskan Palestina, maka ia harus menyingkirkan penguasa diktator terlebih dulu, termasuk Raja Salman dan putranya, kemudian mendirikan Khilafah Rasyidah yang dijanjikan akan tegak kembali menyusul tumbangnya mereka para diktator.
“Kaum Muslim akan memerangi orang-orang Yahudi, menyuramkan wajah mereka, lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali, dan kaum Muslim akan benar-benar membinasakan orang-orang yang mereka kuasai. Inilah yang sama-sama ditunggu oleh kaum Muslim dan Yahudi,” pungkas Al-Waie.