Kilas Dunia

Perpecahan Republik versus Demokrat Semakin Tajam

Perpecahan Partai Republik versus Partai Demokrat semakin tajam bahkan dinilai sampai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. “Perpecahan tajam antara Partai Republik dan Partai Demokrat telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tulis majalah Al-Waie (Arab): Edisi 433, Tahun ke-37, Safar 1444 H/September 2022 M).

Dalam hal ini, lanjut Al-Waie, kebutuhan Partai Republik untuk basis populer sayap kanan yang ekstrem, yang telah berdiri di belakang Trump saat ia mengungkapkan aspirasinya, berkontribusi untuk mencapai kepresidenan.

Perpecahan yang tajam ini mendorong beberapa surat kabar asing untuk mengangkat topik bahwa momok perang saudara sedang menghantui Amerika. Peristiwa penyerbuan Gedung Capitol dianggap sebagai tonggak penting dalam mengkonsolidasikan suasana ini.

“Sungguh, Amerika telah ‘kehilangan jangkarnya’. Barbara F. Walter—seorang  pakar keamanan internasional dan profesor di University of California—memperingatkan dalam bukunya, How Civil Wars Start: And How to Stop Them (Bagaimana Perang Sipil Dimulai: Dan Bagaimana Menghentikannya), bahwa Amerika tengah berada di atas ambang perang saudara, mengidentifikasi faktor-faktor yang memperingatkan terjadinya perang saudara, dan menjelaskan secara rinci cara Amerika menunjukkan tanda-tanda peringatan ini,” ulas Al-Waie.

Untuk menunjukkan adanya perpecahan yang semakin tajam tersebut, Al-Waie mengutip pidato Presiden AS Joe Biden pada 9 Januari 2022 yang ditujukan kepada rakyat Amerika dari Philadelphia. Dalam pidato tersebut Biden melancarkan serangan sengit terhadap pendahulunya, Donald Trump dan para pendukungnya, yang dia gambarkan sebagai “ancaman terhadap demokrasi dan fondasi republik kami”.

“Donald Trump dan Partai Republik (Maga) mewakili ekstremisme yang mengancam fondasi republik kami,” katanya. Ia merujuk pada slogan Trump, “Kami Jadikan Amerika Kembali Hebat”.

Presiden Demokrat itu menambahkan bahwa “kesetaraan dan demokrasi sedang diserang” di Amerika Serikat.

“Kami adalah orang-orang dan pewaris sejati pengalaman Amerika,” lanjutnya.

Dia menambahkan, “Kami tidak lemah dalam menghadapi ancaman terhadap demokrasi kami, dan Amerika harus memilih untuk maju atau mundur.”

Biden mengatakan bahwa Trump dan ekstremis Republik “hidup dalam kekacauan, menyebarkan ketakutan dan kebohongan”.

Tentang kemungkinan terseret ke dalam konfrontasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Partai Republik di jalan, Biden mengatakan, “Kami tidak dapat membiarkan kekerasan terjadi di negara kami dan kami tidak dapat membiarkan integritas pemilihan dirusak.”

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

17 − three =

Back to top button