Erdogan Mengancam Eropa dengan Gelombang Migrasi Baru
Presiden Turki Erdogan mengatakan negaranya akan membuat daerah yang aman antara Ras al-Ain dan Tall Abyad (Suriah utara). Ini jika tidak menemukan dukungan dari pihak-pihak lain. Erdogan kembali mengangkat kasus imigran dalam menghadapi Eropa, lansir Kantor Berita HT, Ahad (27/10/2019).
Erdogan mengatakan negaranya akan mendirikan tempat berlindung di daerah aman yang akan memenuhi semua kebutuhan para pengungsi Suriah. Tentara Turki telah meluncurkan Operasi “Mata Air Damai” di Suriah utara dan merekrut ribuan pejuang Suriah, yang dipimpin oleh Turki. Saat yang sama, pasukan kriminal Bashar berhasil memasuki banyak daerah yang dikendalikan oleh Unit Perlindungan Rakyat Kurdi selama operasi Turki. Sejauh ini tidak terjadi benturan dengan pasukan oposisi Suriah karena Turki tidak menginginkan hal itu.
Ankara menghentikan operasi militer “Mata Air Damai” pekan lalu di bawah gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat. Erdogan kemudian menegosiasikan kesepakatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pasalnya, penjaga perbatasan Suriah dan polisi militer Rusia mulai mengusir Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) dari perbatasan Suriah-Turki sekitar 30 kilometer dalam 150 jam.
Erdogan menambahkan, “Apa yang kami harapkan dari masyarakat internasional adalah untuk menghormati ketegasan kami sehubungan dengan keamanan perbatasan kami, dan mendukung proyek-proyek kami setelah warga Suriah kembali di negara kami.”
Erdogan mengancam negara-negara Eropa yang menentang operasi militer Turki. Katanya, Turki tidak akan memiliki pilihan lain selain membuka perbatasannya bagi para pengungsi Suriah untuk pergi ke Eropa. Ini jika tidak ada dukungan terhadap proyek-proyek yang telah dikembangkan untuk mengamankan kembalinya antara satu dan dua juta warga Suriah dari sekitar tiga setengah juta penduduk yang tinggal di Turki.