Kilas Dunia

Inilah Target Balik Rencana Amerika Perangi Iran

Amerika Serikat (AS) sedang berupaya mengobarkan situasi perang di Teluk Arab (Persia) dengan Iran. Untuk itu, AS mengirim divisi-divisi perang, kapal selam dan peralatan militernya. Dengan demikian AS memberikan gambaran (sinyal) bahwa perang dengan Iran sudah dekat. Menurut Dr. Muhammad ath-Thumaizi—seperti diberitakan hizb-ut-tahrir.info, Rabu (24/7/2019)—hal itu dilakukan untuk mencapai beberapa hal. Di bawah ini tiga di antaranya:

Pertama, setelah keluar dari perjanjian nuklir, Amerika berusaha untuk mengadakan perjanjian nuklir baru yang memenuhi keinginan dan kecenderungannya, kebaikan dan keuntungannya hanya untuk dirinya, serta tidak ada siapa pun yang ikut di dalamnya, baik Eropa maupun lainnya.

Kedua, militerisasi Teluk Arab (Persia) berarti naiknya harga minyak, tidak bisa disangkal lagi. Ketika Amerika mengekstraksi minyak serpih (shale oil) dalam jumlah besar, tetapi biaya ekstraksi lebih mahal daripada minyak biasa, itu berarti bahwa minyak serpih dapat dipasarkan dengan semua keuntungan, terutama ketika biaya mengekstraksi minyak serpih telah berkurang berkat kemajuan teknologi modern. Dengang demikian perusahaan-perusahaan Amerika akan mengisi kantong mereka dengan uang, sementara rakyat dunia mereka korbankan.

Ketiga, militerisasi Teluk berarti bahaya sudah mengintai semua negara Teluk, yakni Iran akan menelan mereka dan mengakhiri tahta mereka. Amerika sangat suka memasarkan ide tersebut sebab hal ini berarti akan menambah lebih banyak susu sapi perah di Teluk. Semua itu demi kepentingan normalisasi dengan entitas Yahudi, dengan dalih, Iran adalah musuh bersama yang akan mengharuskan mereka untuk menyatukan barisan guna menghadapinya. Jika tidak, negara mereka semua dalam bahaya.

“Ya, AS tengah berusaha untuk membesar-besarkan ancaman Iran. Seolah-olah Iran adalah negara adidaya dengan semua elemen kekuatannya untuk menghadapi seluruh dunia. Dalam hal ini, seolah-olah kita tidak tahu bahwa semua peristiwa ini terjadi atas persetujuannya. Iran hanyalah negara yang kebijakannya tidak bisa keluar dari garis yang dibuat oleh Amerika untuknya. Campur tangan Iran di Suriah adalah bukti nyata bahwa perintah dan larangan berada di tangan Amerika dan Amerika saja,” pungkasnya.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

three + three =

Back to top button