Kilas Dunia

Mesir Tak Akan Berhasil Tangani Krisis Ekonomi

Krisis ekonomi Mesir yang berlangsung sejak awal 2020 merupakan pengulangan krisis ekonomi kronis yang menimpa rakyat Mesir selama beberapa dekade, begitu juga dengan solusi yang diterapkan pemerintahnya.

“Jelaslah bahwa solusi yang ditawarkan oleh Pemerintah adalah pengulangan solusi sebelumnya yang tidak berhasil mengeluarkan Mesir dari terowongan gelap yang dia masuki, yaitu meneruskan kebijakan pinjaman dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia yang membawa Mesir ke dalam siklus akumulasi utang dan bunga berganda sejak tahun 1970-an,” ujar aktivis Hizbut Tahrir Hamid Abdul Aziz seperti diberitakan hizb-ut-tahrir.info, Kamis (2/7/2020).

Menurut Hamid, utang-utang ini selalu dikaitkan dengan ketentuan-ketentuan yang keras dari dua lembaga kolonial internasional ini, yang membuat ekonomi Mesir tergadaikan pada keinginan dan ambisi negara-negara kolonial. Ketentuan-ketentuan itu tidak membuat negeri mana pun mengarah pada kebangkitan ekonomi yang nyata, melainkan mengarah pada peningkatan pajak, penghapusan subsidi pada komoditas dasar, dan tingginya harga.

“Semua inilah yang mereka sebut dalam kamus mereka dengan “rasionalisasi pengeluaran”. Akibatnya, orang miskin menjadi semakin miskin! Inilah solusi yang mereka tawarkan untuk keluar dari krisis,” beber Hamid.

Ia juga menyebutkan semua solusi ini diambil dari sistem kapitalis Barat, yang merupakan inti dari semua momok dan malapetaka. Tidakkah sistem ini dengan mekanisme, hukum, dan pornografi keuangannya mengarah pada upaya untuk membiarkan kebebasan kreasi kapitalis dan spekulan jahat, untuk memonopoli lebih banyak uang dan memperbesar kekayaan mereka dengan mengorbankan rakyat jelata?

Kegagalan semua solusi dan rencana ini dalam menghidupkan kembali ekonomi dan mengatasi krisis, menurut Hamid, lantaran solusi tersebut diambil dari sistem yang sama yang menciptakan dan menyebabkan krisis tersebut, yaitu sistem kapitalis.

“Sesungguhnya, kami di Hizbut Tahrir menyerukan perubahan mendasar terkait cara penyelesaian krisis. Solusinya tidak mungkin dari dalam lingkaran ekonomi kapitalis di tempat kita berada, yang telah menyebabkan kemunduran yang mengerikan ini. Akan tetapi, harus menghancurkan tembok pemikiran kapitalis yang mengurung  kita, dan mencari solusi dari luar lingkaran ini,” ungkapnya.

Menurutnya, Hizbut Tahrir memahami Islam sebagai ideologi yang komprehensif bagi kehidupan. Darinya dibangun semua sistem yang memandu kehidupan manusia di dunia ini secara tepat dan khas.

“Kami menyerukan kepada seluruh umat manusia—Muslim dan non-Muslim—untuk mempelajari Islam ini dan sistem ekonominya dengan mendalam dan menyeluruh, untuk menemukan kehebatan agama ini dan keagungan solusi yang diberikannya, serta keakuratannya. Dengan itu semua mengerti dan menyadari bahwa Islam ini adalah satu-satunya sistem yang membawa solusi yang tepat untuk semua masalah umat manusia, dan bahwasannya tidak ada penyelamat atau penolong untuk keluar dari semua masalah kecuali dengan menerapkannya secara komprehensif dalam semua urusan kehidupan,” pungkasnya. [Joy dari berbagai sumber]

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

8 + 1 =

Back to top button