Kilas Dunia

Serangan Masjid di Norwegia, Pemerintah Barat Bertanggung Jawab Atas Kebencian

Dengan heroisme yang luar biasa, dua orang lelaki Muslim lanjut usia mencegah upaya seorang pengecut untuk melakukan pembunuhan massal yang baru terhadap umat Muslim yang bersikap damai dan akan beribadah, pada hari Sabtu, 10 Agustus 2019. Kali ini terjadi di Kota Bærum, Norwegia.

Terkait hal itu Hizbut Tahrir Skandinavia menekankan hal-hal berikut: Pertama, mengucapkan selamat kepada para pahlawan, para sesepuh yang terhormat, atas tindakan heroik mereka yang luar biasa pada Hari Arafah yang diberkahi. “Kami memohon kepada Allah, Yang Mahakuasa, agar mereka segera pulih, untuk memberikan balasan mereka dan meninggikan derajat mereka di dunia ini dan di akhirat,” ungkap pers rilis Hizbut Tahrir Skandinavia seperti yang dimuat mediaumat.news, Selasa (20/8/2019).

Kedua, harus ditekankan sekali lagi bahwa itu adalah akibat dari narasi anti-Islam yang terus-menerus didengungkan oleh pemerintah Barat, para politisi dan media, yang telah memacu dan memotivasi terjadinya lagi penembakan di masjid.

Karena itu, lanjut rilis tersebut, pemerintah dan media Barat memikul tanggung jawab atas kebencian ini, yang telah mereka sebarkan dan lazimkan. Partai-partai politik mengadopsi atau melegitimasi propaganda yang menakut-nakuti tentang adanya “invasi” kaum imigran Muslim dan “penggantian besar-besaran” penduduk Eropa.

Ketiga, kebencian dan tindakan berdarah dingin yang menjadi ciri kaum sayap kanan teroris bukanlah suatu abnormalitas dari para aktor Barat. Perilaku tersebut mencerminkan tindakan pasukan militer Barat, misalnya, di Irak dan Afghanistan, dengan melakukan pembantaian terhadap warga sipil dan penghancuran seluruh kota.

Keempat, diamnya para politisi Denmark atas kejahatan yang mengerikan di Norwegia membuktikan kebencian terhadap kaum Muslim itu adalah nyata.

Kelima, fasisme merupakan ekspresi kuat dari krisis ideologis yang dibawa oleh Barat ke dalam dirinya sendiri. Dengan itu kaum populisme sayap kanan, fobia Islam dan rasisme telah menjadi jelas dalam kebijakan negara-negara itu.

Keenam, negara-negara dan media Barat bertanggung jawab secara moral dan politis atas ancaman yang akan segera terjadi terhadap kaum Muslim di negara-negara ini. Mereka harus segera berhenti meradikalisasi dan mempolarisasi masyarakat mereka sendiri dengan membangkitkan sentimen kebencian terhadap kaum Muslim, yang pasti akan memotivasi pelecehan dan kejahatan.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ten + 3 =

Back to top button