Opini

Melawan Pemiskinan Sistematis

Kemiskinan menjadi problem serius negara kita. Angka kemiskinan masih besar. Ironisnya, kekayaan rakyat baik berupa minyak dan gas bumi, barang tambang maupun yang lainnya tidak banyak dinikmati oleh rakyat, tetapi oleh segelintir orang, termasuk pihak asing melalui regulasi dan kebijakan yang tidak pro rakyat.

Pembatasan BBM bersubsidi, misalnya, makin memuluskan liberalisasi sektor migas yang salah satu poin pentingnya adalah pencabutan subsidi. Alasan, subsidi BBM membebani APBN.  Padahal faktanya yang lebih membebani APBN adalah pembayaran utang dan bunga utang serta keperluan lain.

Uraian di atas adalah sekelumit potret suram Indonesia. Selama beberapa generasi, elit politik Indonesia telah bertarung dalam pemilihan umum. Sebagian mereka memiliki tujuan memperkaya diri sendiri dan menjarah harta negara. Ini menjadi tradisi demokrasi ketika politisi akan menghabiskan uang dalam jumlah sangat besar untuk bertarung dalam pemilihan umum. Begitu berkuasa, mereka terlibat dalam kegilaan liar dalam memperkaya diri bersama kroni mereka.

Seluruh politisi sebaiknya mempelajari bagaimana Rasulullah saw. meletakkan dasar-dasar sistem politik yang baru di mana kebutuhan rakyat diletakkan menjadi skala prioritas, menolak intervensi pemodal dalam pelayanan urusan publik. Sistem politik ini mampu mencapai hasil yang luar biasa. Sistem ini menolak semua bentuk kediktatoran dan demokrasi. Menolak campur tangan manusia dalam membuat undang-undang, sebagaimana contoh UU dalam demokrasi yang memberi manfaat kepada elit dan bukan rakyat jelata.

Negara ini telah gagal menjalankan tugas pokok dan fungsi yang fundamental. Kegagalan ini disebabkan oleh dua faktor utama, yakni pemimpinnya yang tidak amanah serta buruknya sistem yang dipakai untuk mengatur negeri ini yakni sistem sekuler — kapitalisme. Oleh karena itu, bila benar-benar diinginkan perbaikan, maka tidak bisa tidak sistem yang telah gagal itu harus dibuang.

Sebagai gantinya adalah sistem yang bersumber dari Zat Yang Mahabenar dan Mahatahu sehingga tidak mungkin gagal, yakni syariah Islam. Juga harus dihadirkan pemimpin yang baik, yang mau tunduk pada syariah dan memimpin dengan penuh amanah. [dr. M. Amin; (Direktur Poverty Care)]

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

14 − eight =

Check Also
Close
Back to top button