Kilas Dunia

Kroni Nazarbayev Menang Curang, Rakyat Kazakhstan Turun ke Jalan

Lagi-lagi, rakyat di Kazakhstan turun ke jalan-jalan untuk memprotes pelanggaran hukum dan kebohongan yang jelas dilakukan oleh rezim, dan dalam kasus ini, protes itu disebabkan oleh hasil Pemilu.

“Presiden sebelumnya, Narsultan Nazarbayev, sebenarnya melakukan perpindahan kekuasaan secara formal yang dia ciptakan, namun tetap memegang kunci-kunci kekuasaan – Dewan Keamanan dan Partai Nur Otan,” ungkap aktivis Hizbut Tahrir, Mohammad Mansour, seperti diberitakan Koran Ar-Rayah edisi 240 kemudian dilansir mediaumat.news, Kamis (4/7/2019).

Dengan demikian, lanjut Mansour, setelah berkuasa di Kazakhstan selama hampir 30 tahun, dia pindah tidak hanya terhormat, tetapi pada kenyataannya sama sekali bukan posisi politik formal, termasuk status resminya sebagai “Elbasy” (pemimpin bangsa) yang secara khusus dibentuk oleh undang-undang untuknya. Lebih mungkin lagi, Nazarbaev bahkan juga memiliki kendali penuh atas presiden yang baru terpilih.

“Ingatlah bahwa pada Pemilu Presiden yang baru tanggal 9 Juni, dan setelah pengumuman penghitungan suara, protes massa merebak di kota-kota seperti Almaty, Nur-Sultan dan Shymkent. Warga tidak puas dengan penipuan dalam Pemilu. Protes itu diikuti dengan penangkapan warga yang berlanjut pada tanggal 10 dan 11 Juni,” ujarnya.

Mansour menyatakan tindakan para pemrotes itu tidak membuahkan hasil sama sekali, karena mereka tidak digerakkan oleh proyek tertentu, dan bahkan tidak memiliki seorang pemimpin. “Semua kandidat yang kalah dalam Pemilu menentang tindakan protes itu, dan berperilaku seperti kandidat boneka yang hanya ikut berpartisipasi dalam Pemilu untuk memberikan legitimasi pada Pemilu,” jelasnya.

Ia juga menyayangkan, protes itu tidak disebabkan oleh tumbuhnya kesadaran politik Islam di kalangan penduduk, namun hanya oleh pengaruh ide-ide Barat tentang liberalisme dan demokrasi pada rakyat.

“Rezim berhasil mengeluarkan gerakan-gerakan dan partai-partai Islam dari rangka kehidupan di Kazakhstan, dan dengan terampil menyulut berbagai kekuatan di antara mereka dalam beberapa kasus dan mengintimidasi mereka, dan secara fisik menekan yang lainnya. Artinya, kebijakan dalam negeri Nazarbayev, mengingat luas wilayah negara yang besar, cukup berhasil dari sudut pandang otoriter rezimnya,” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

8 − 3 =

Back to top button