Lima Hal Mengerikan yang Terjadi pada Muslim Uighur
Gulnaz Uighur, aktivis Muslimah Uighur, seperti diberitakan mediaumat.news, 28 November 2018, mengungkapkan lima hal mengerikan yang terjadi pada saudara laki-laki dan kaum perempuan Muslim di kamp-kamp rahasia Cina.
Pertama, dicuci otaknya untuk melupakan Islam. Orang-orang yang tinggal di kamp tidak diizinkan untuk menjalankan shalat. Mereka secara khusus diperintahkan bahwa ibadah ritual dalam Islam adalah berbahaya, dan diperintahkan untuk tidak mengikuti hal-hal yang telah disebutkan dalam al-Quran. Mereka harus menyanyikan lagu-lagu pro-Cina untuk mendapatkan makanan.
Kedua, dipaksa makan daging babi dan minum alkohol. Para pemimpin Partai Komunis di Urumqi telah memulai gerakan anti-halal. Mereka memerintahkan pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk bersumpah “berperang melawan pan-halalisasi”. Muslim Uighur sekarang ditekan untuk tidak hanya mengecam agamanya sendiri, tetapi juga dipaksa untuk makan daging babi dan minum alkohol.
Ketiga, berbagai bentuk penyiksaan. Agar Muslim Uighur mematuhi perintah mereka, pihak berwenang menyiksa mereka dengan berbagai cara yang tidak manusiawi. Para korban diikat ke kursi “harimau” di dekat mata kaki mereka; tangan mereka dikunci di belakang kursi. Para penyiksa Partai Komunis Cina itu tidak membolehkan mereka untuk tidur, menggantung mereka selama berjam-jam dan memukuli mereka. Alat-alat seperti tongkat kayu dan karet tebal, cambuk yang terbuat dari kawat bengkok, jarum untuk menusuk kulit, tang untuk mencabut kuku, dll. Semua alat itu digunakan untuk menyiksa orang-orang Uighur dan mengeluarkan Islam dari mereka. Mereka diperintahkan untuk berdiri di atas lempengan semen di bawah terik matahari, tanpa pakaian apa pun kecuali pakaian tipis. Mereka menempatkan orang-orang di penjara air yang penuh dengan air kotor dan bau, hingga ke leher, selama lima hari. Selama penyiksaan itu, para korban Uighur hanya diberi sepotong kecil roti, dan para sipir penjara itu mengatakan, “supaya [mereka] bertahan hidup”.
Keempat, para wanita Muslim diperkosa. Selama wawancara, beberapa mantan tahanan telah mengungkapkan bahwa para wanita muda Uighur diperkosa setiap hari oleh para pejabat PKC di kamp-kamp dan dibunuh jika mereka menolak.
Kelima, alasan aneh di balik pengiriman mereka ke kamp. Saat ini siapa pun dapat dimasukkan ke kamp. Di tahun-tahun sebelumnya, hanya para penduduk Uighur yang religius yang menjadi sasaran, namun sekarang tidak ada seorang pun penduduk Uighur yang merasa aman. Mereka mungkin bisa pergi keluar rumah untuk membeli sayuran dan mungkin tidak akan pernah kembali lagi. Namun, ada alasan yang bisa membuat penduduk Uighur mendapatkan kesulitan adalah hal-hal yang aneh. Mereka ditahan karena alasan-alasan seperti menghubungi teman dan kerabat di luar negeri, bepergian ke negara asing, menumbuhkan jenggot, mendengarkan khutbah agama dan memotong rambut. Mayat-mayat dari orang-orang yang meninggal di kamp konsentrasi tidak pernah diserahkan ke anggota keluarga mereka. [Joko Prasetyo]