Penculikan Tak Surutkan Perjuangan Penegakkan Khilafah di Pakistan
Delegasi Hizbut Tahrir mendesak Pemerintah Pakistan membebaskan dua aktivis Muslimah Hizbut Tahrir Pakistan yang diculik sejak 15 hari lalu.
“Hizbut Tahrir menyerukan pembebasan segera Dr. Roshan dan Sister Romana. Mereka tidak melakukan kesalahan apa pun. Para penguasa Pakistan harus tahu bahwa pengkhianatan mereka yang berkelanjutan dengan imbalan dolar Amerika tidak akan menyelamatkan mereka dari murka Allah SWT di dunia ini dan hukuman yang lebih besar di akhirat,” ujar delegasi HT, Rabu (15/8/2018) di Komisi Tinggi Pakistan di London, Inggris.
Delegasi juga menyatakan penculikan tidak akan menyurutkan perjuangan HT Pakistan dalam menegakkan khilafah.
“Penculikan dan penangkapan aktivis HT Pakistan yang terus berlangsung tidak akan menghalangi HT untuk melanjutkan perjuangan politiknya yang tanpa kekerasan dalam mengungkap sistem demokrasi yang korup dan berjuang untuk menegakkan kembali khilafah di Pakistan,” ujar delegasi HT, Rabu (15/8/2018) di Komisi Tinggi Pakistan di London, Inggris.
Pada tengah malam 30 Juli 2018, intelijen Pakistan menculik Dr. Roshan Hussein dan Romana di rumahnya di Karachi ketika keduanya sedang beristirahat. Penculikan ini menyusul penculikan-penculikan lain termasuk penculikan Juru Bicara HT Pakistan Naveed Butt pada 2011.
Menurut delegasi, penculikan-penculikan tersebut sebenarnya mengungkapkan kebangkrutan rezim baik secara politik dan intelektual karena gagal memenuhi tantangan politik Hizbut Tahrir. Sebaliknya, Pemerintah menggunakan taktik yang khas dari rezim diktator dan represif yang mengganggu dunia Muslim saat ini. [Joko Prasetyo]