Kilas Dunia

Swiss Polling Larang Cadar, Fobia Islam Menguat

Menanggapi rencana pemerintah Swiss yang mengadakan polling pelarangan cadar hingga burqa, Pengamat Politik Internasional Farid Wadjdi mengungkapkan bahwa hal ini semakin menguatkan fobia Islam di Eropa.

“Pelarangan cadar atau burqa di Eropa termasuk Swizerland atau Swiss ini sesungguhnya memperkuat dugaan islamofobia yang saat ini menguat di Eropa,” tuturnya kepada Mediaumat.news, Kamis (11/3/2021).

Farid menilai, pelarangan ini tidak bisa dilepaskan dari perang melawan radikalisme (war on radicalism). “Burqa dan cadar diopinikan sebagai simbol-simbol kelompok radikal yang membelenggu kebebasan wanita. Itu semuanya sesungguhnya perang melawan radikalisme yang sebenarnya  perang melawan Islam,” ujarnya.

Menurut Farid, pelarangan ini adalah bentuk fobia Islam dan bukan membebaskan perempuan Islam dari ketertindasan. “Tentu tidak masuk akal kalau kemudian ini dikatakan ini bagian dari membebaskan perempuan Muslim dari ketertindasan. Karena Muslimah itu ketika menggunakan cadar atau burqa itu tidak ada paksaan sama sekali, yaitu muncul dari kesadaran keimanan mereka. Jadi bagaimana mungkin itu dikatakan sebagai bentuk ketertindasan?” tandasnya.

Ia menilai, justru yang menindas itu yang melarang Muslimah menjalankan ajaran Islam yang  dalam konsep Barat dielu-elukan sebagai kebebasan beragama. “Jadi yang dilakukan dengan melarang justru itulah bentuk penindasan terhadap wanita Muslim karena Muslimah ketika menggunakan cadar atau burqa ini didasarkan kepada kesadaran keimanan mereka,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

eleven − 6 =

Back to top button