Kilas Dunia

AS Usul Percepat Perdamaian Afganistan, Omong-Kosong

Menanggapi usulan Amerika untuk mempercepat perdamaian di Afganistan melalui surat Menlu AS Antony Blinken kepada Presiden Afganistan Ashraf Ghani pada Ahad, Pengamat Politik Internasional Umar Syarifudin mengatakan itu hanya omong-kosong saja. Sebabnya, Amerika adalah biang kerok atas penjajahan dan problem terbesar di Afganistan.

“Omong kosong, Amerika biang kerok atas penjajahan dan problem terbesar Afganistan,” ujarnya kepada Mediaumat.news, Rabu (10/3/2021).

Menurut Umar, bertahun-tahun retorika yang dilakukan oleh orang-orang seperti Bush, Trump, Obama bahwa Amerika ingin menyebarkan demokrasi untuk memberikan keuntungan bagi Afganistan dan dunia Muslim. Akhirnya, publik pun tahu bahwa bangsa Barat termasuk Amerika hanyalah mencari pengaruh dan mengeruk sumber daya alam Afganistan untuk kepentingan mereka.

“Sangat menyolok mata bahwa ada suatu permainan yang dilakukan dari bangsa-bangsa itu atas Afganistan karena lokasinya yang strategis,” ucapnya.

Akibatnya, kata Umar, rakyat Afganistan tidak pernah bisa mendapatkan harapan mereka seperti perdamaian, keamanan, kemakmuran, keadilan dan pembebasan. Negara pun masih dalam bayang-bayang teror dan pendudukan yang terus berlangsung.

Ia menyesalkan, masih ada sebagian kaum Muslim yang percaya bahwa hanya kekuatan Baratlah yang dapat menolong mereka untuk mampu menjalankan urusan pemerintahan mereka. Padahal sebenarnya Barat akan menipu mereka dan akan memainkan mentalitas mereka yang labil untuk mendapatkan keuntungan bagi Barat sendiri.

Oleh karena itu, Umar menilai, semua oposisi bersenjata dan oposisi politik dari sistem Amerika di Afganistan yang mengaitkan diri mereka dengan Islam. Kaum Muslim harus memahami bahwa mereka tidak dapat mengatasi pendudukan dan kolonialisme Barat hanya dengan berperang dan menerapkan kebijakan-kebijakan pragmatis.

“Mereka harus meningkatkan kesadaran politik mereka berdasarkan Islam,” tegasnya.

Karena itu, menurut Umar, mereka harus menolak seluruh rancangan kolonialis Amerika dan Barat kemudian bersatu  memikirkan secara mendalam dan intelektual dalam memahami solusi Islam ideologis sebagai pilihan bagi kebijakan pragmatis.

Terakhir, ia membeberkan, langkah pertama yang harus diambil, yaitu meninggalkan perjanjian strategis dan keamanan dengan Amerika dan NATO. Kemudian dengan menggunakan sumber daya umat Islam, mereka harus berjuang melawan pendudukan dan kolonialisme untuk mengusir musuh dan mendirikan negara islami yang sesungguhnya berdasarkan ideologi Islam. Tentu bersama-sama dengan kaum Muslim di wilayah itu.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

eleven + sixteen =

Back to top button