Benarkah Perjanjian Asmara tanpa Campur Tangan Amerika?
Pernyataan juru bicara resmi Kementerian Luar Negeri Ethiopia, Meles, yang menyebut ‘Perjanjian Asmara yang ditandatangani belakangan dengan Eritrea pada 2018 terjadi dengan keinginan kedua negara tanpa mediasi dari pihak ketiga’ dinilai sebagai penipuan dan penyesatan.
“Pernyataan Juru Bicara Resmi Kementerian Luar Negeri Ethiopia, Meles bahwa perjanjian Asmara terjadi dengan keinginan sendiri dari kedua negara itu adalah dari sisi penipuan dan penyesatan!” tegas Hizb-ut-tahrir.info seperti dilansir Mediaumat.news,Kamis (8/11/2018).
Menurut Hizb-ut-tahrir.info, monitoring terhadap berlangsungnya apa yang terjadi dan tindakannya, dari situ menjadi jelas bahwa Amerika adalah pihak yang ada di belakang apa yang telah dan sedang terjadi untuk merealisasi kepentingan-kepentingannya dan memfokuskan pengaruhnya di hadapan pergerakan Eropa dan Cina di Afrika.
Hizb-ut-tahrir.info juga menyebutkan Amerika mengendalikan sendi-sendi pemerintahan di Ethiopia, khususnya setelah Abiy Ahmed memegang pemerintahan serta melakukan rencana-rencana dan arahan-arahan Amerika untuk menghilangkan ketegangan di antara antek Amerika di kawasan agar mereka menjadi kekuatan yang memiliki bobot dalam menghadapi penetrasi politis Eropa dan perluasan ekonomi Cina.
Begitu juga dengan Eritrea. Hizb-ut-tahrir.info menegaskan bahwa Afwerki dan Abiy Ahmed, keduanya adalah antek Amerika. Tidak mudah bagi keduanya menandatangani Perjanjian Asmara dengan poin-poin yang disebutkan di dalamnya tanpa sepengetahuan dan perencanaan serta perintah dari Amerika kepada keduanya untuk menjalankannya.[Joko Prasetyo, dari berbagai sumber]