Kilas Dunia

Karena Inilah, Yahudi Berulang Serang al-Aqsha

Orang-orang Yahudi dengan enteng berulang  menyerang kaum Muslim di Masjidil Aqsha maupun di tempat lainnya di Palestina, menurut Aktivis Hizbut Tahrir Dr. Faraj Mamdouh, lantaran para penjajah tersebut telah merasa aman dari hukuman.

“Orang-orang Yahudi telah merasa aman dari hukuman. Jadi mereka pun berperilaku buruk,” ujarnya sebagaimana dilansir hizb-ut-tahrir.info, Jumat (7/4/2023).

Mereka, lanjut Faraj, tahu betul bahwa semua penguasa kaum Muslim bersekongkol melawan perjuangan Palestina, dan mereka sudah bersekongkol melawan rakyatnya sendiri, karena mereka begitu setia pada kekuatan kaum kafir penjajah.

Dengan kata lain, jelas Faraj, jika bukan karena Barat, yang dipimpin oleh Amerika, dan penguasa kaum Muslim yang melindungi mereka, pasti mereka tidak akan berani melakukan semua itu.

Menurut Faraj, tidak ada keraguan bahwa solusi atas kejahatan entitas Yahudi terhadap tempat suci (Masjidl Aqsha) dan rakyat Palestina adalah mencabutnya dari akarnya.

“Oleh karena itu, solusinya ada di tangan mereka yang mampu, yaitu tentara kaum Muslim, bukan di tangan para pejuang perlawanan dari kalangan rakyat Palestina,” tegasnya.

Pertanyaan penting, lanjut Faraj, apa yang membuat semua tentara negeri-negeri kaum Muslim meringkuk di barak mereka, bermalas-malasan dalam menjalankan beban dan tanggung jawabnya di hadapan umat dan di hadapan Allah SWT?!

Menurut Faraj, para penguasa kaum Muslimlah yang membelenggu dan merusak tentara, karena mereka memenuhi permintaan musuh umat, yaitu kaum kafir Barat, para penjajah yang mendirikan dan memelihara entitas Yahudi.

Karena itu, jelas Faraj, tentara ini harus bangkit melawan penguasa mereka, membebaskan diri dari mereka dan dari ketergantungan mereka pada Barat. Sebabnya, mereka mampu membebaskan seluruh umat, bukan hanya Palestina.

“Tentara (negeri-negeri kaum Muslim) ini mampu memulihkan otoritas umat, dan inilah peran tentara saat ini. Dengan demikian, tidak boleh tentara dibiarkan lumpuh, terbelenggu dan terpuruk di baraknya, hanya menyaksikan apa yang terjadi pada rakyat kami dan tempat suci kami di Palestina,” ujar Faraj.

Kemudian Faraj pun mengutip firman Allah SWT dalam QS at-Taubah [9] ayat 41, yang artinya, “Berangkatlah kalian baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kalian dengan harta dan diri kalian di jalan Allah. Yang demikian adalah lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui.”

Kemudian, ia pun mengutip sabda Rasulullah saw. yang diriwayatkan Imam al-Bukhari dan Imam Muslim dari Ibnu Umar ra. yang artinya, “Mendengar dan taat adalah wajib bagi setiap Muslim, baik dalam hal yang ia sukai maupun yang tidak ia sukai, selama ia tidak diperintahkan melakukan kemaksiatan. Adapun jika ia diperintahkan melakukan maksiat, maka tidak ada (kewajiban) mendengar maupun menaati.”

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

eighteen − fifteen =

Back to top button