Kilas Dunia

Begini Komentar Hizbut Tahrir tentang ISIS

Pihak-pihak tertentu dengan sengaja mengaitkan Hizbut Tahrir dengan ISIS. Padahal tidak ada hubungannya sama sekali. “ISIS mulai muncul ke permukaan pada bulan Juni 2014. Kemudian kami mengumumkan secara terbuka dengan berbagai pernyataan bahwa kita (HT) tidak menyetujui metode yang dipakai oleh ISIS,” ungkap Direktur Kantor Media Pusat (CMO) Hizbut Tahrir Osman Bakhach dalam konferensi pers di sela-sela acara International Khilafah Conference Kuala Lumpur (IKCKL) 2017: Demokrasi Sistem Gagal, Khilafah Solusi Tunggal, Sabtu (9/12/2017) di Le Quadri Hotel, Kuala Lumpur.

ISIS muncul dimulai dari perspektif hukum Islam, yakni pemahaman tentang politik Islam bahwa imam atau khalifah dipilih oleh penduduk lokal yang memberikan baiat kepada dia untuk menerapkan syariah. “Kesepakan ini tidak bisa dilakukan dengan pembunuhan, pembantaian, pengeboman dan memaksa penduduk untuk memberikan baiatnya,” ujar Osman mengungkap kekeliruan ISIS.

Ketika Abdurrahman al-Baghdadi mengumumkan Khilafahnya saat di Mosul, dia mengatakan, “Saya dipilih sebagai seorang khalifah oleh Anda.”

“Siapa yang memilih dia? Kelompoknya sendiri. Padahal Khalifah adalah milik umat, bukan milik kelompok. Tentu banyak kelompok yang ingin menerapkan syariah, yang memiliki penafsiran dan metodologi yang berbeda. Tidak masalah. Namun, Khalifah tetap harus dipilih oleh umat yang harus memenuhi beberapa syarat,” tegas Osman.

Ketika HT melihat kenyataan di lapangan seperti di Suriah dan Irak, ada berbagai hal. Di Suriah ada banyak kelompok bersenjata yang menguasai beberapa wilayah. Penguasaan ini sangat cepat berubah. “Hari ini Anda menguasai satu wilayah. Besok sudah berbeda lagi. Ini tidak bisa dikatakan sebagai negara, negara apapun; juga karena banyak kelompok bersenjata di situ yang tidak menguasai negara itu sebagai sebuah negara,” ungkapnya.

HT juga mengaku sudah mengingatkan ISIS secara terang-terangan di Suriah. “Kepada mereka, kami telah mengutarakan pendapat kami dengan terang-terangan bahwa mereka tidak sesuai dan di sisi lain terdapat banyak gerakan Islam seperti Jabhah al-Nushrah dan hingga sekarang kami tidak membaca apakah manifesto mereka (ISIS), apakah visi mereka terhadap umat,” bebernya.

Osman menegaskan visi tidak datang dari penyataan-pernyataan tentang fakta. Itu bukan visi. HT memahami jika Rusia menyerang maka kami harus melawan, dan membebaskan negara. Palestina juga harus dibebaskan dari pendudukan Yahudi. Benar itu adalah hukum syariah. Namun, itu berbeda dengan pendirian sebuah negara. “Jika kita berbicara mengenai sebuah negara, maka harus ada visi mengenai sebuah negara. Mereka belum menyampaikan visi mereka,” katanya.

Hizbut Tahrir sejak berdiri pada tahun 1950-an telah memberikan visi dan menawarkan solusi kepada umat. “Ini adalah pemahaman kami mengenai bagaimana mendirikan kembali Daulah Islam; bagaimana melanjutkan kehidupan Islami dalam berbagai bidang dari mulai keuangan, kebijakan luar negeri, pendidikan, dan semua hal lain,”jelas Osman.

Ini adalah sebuah proyek yang HT tawarkan kepada umat. HT menyeru umat untuk memperhatikan dan memeriksanya dan berharap bahwa mereka mau bekerja sama dengan HT dan mengambilnya.

Metedologi yang dipakai adalah metode Rasulullah saw. dalam menyampaikan dakwah, dengan melakukan perjuangan politik hingga HT dapat memenangkan opini publik dan mendapatkan dukungan dari kaum Muslim.

“Kemudian kami sampaikan kepada angkatan bersenjata Muslim bahwa inilah saatnya bagi Anda untuk mengetahui siapa musuh Anda sebenarnya, yakni kekuatan Barat dan para penguasa yang korup. Anda melihat situasi di Yaman. Sekarang Abdullah Saleh terbunuh. Ben Ali di Tunisia telah dijatuhkan. Mereka memiliki ribuan dollar dan emas. Inilah bukti bahwa para penguasa itu tidaklah islami sama sekali. Mereka bekerja untuk kepentingan Barat. Kami meminta kepada angkatan bersenjata Muslim untuk yakin terhadap agamanya, percaya kepada umat, memenuhi kewajiban mereka kepada Allah SWT dengan memberikan nushrah kepada Hizbut Tahrir untuk mendirikan Khilafah,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 × five =

Back to top button