Kilas Dunia

Front Penyelamatan Tunisia Berilusi tentang Khilafah

Menyikapi pernyataan Ketua Front Penyelamatan Tunisia (FPT) Najib al-Shabi yang menyebut ‘Wacana Islam yang diemban Hizbut Tahrir sudah expired (kadaluwarsa)’, Situs Hizb-ut-tahrir.info menyatakan FPT tengah berilusi.

“Tampaknya front ini, pemimpinnya dan mereka yang berafiliasi dengannya tidak dapat membayangkan sistem Khilafah yang akan tegakkan di era ini, atau bagaimana hal itu akan menyelamatkan Tunisia dan semua negeri Islam, sehingga mereka berilusi bahwa sistem Islam telah usang,” tulis situs tersebut, Sabtu (4/3/2023).

Mereka, ungkap situs tersebut, menganggap seruan untuk mengembalikan kekuasaan Islam dan berdirinya Khilafah sebagai wacana yang salah jalan dan tidak tepat untuk sekarang ini. “Dia dan frontnya, tampak bersikukuh dengan wacana sekuler mereka, yang tengah dikuasai negara kapitalis,” ujar situs.

Tampaknya, jelas situs, mereka menyerah pada kedaulatan penjajah dan menganggap itu sesuai dengan zaman, dan apa yang bertentangan dengannya dianggap expired (kadaluwarsa). Bahkan mereka terkait erat dengan lingkaran kolonialnya.

Sementara itu, penentangan mereka terhadap Presiden Tunisia Kais Saied, ungkap situs, bukanlah untuk mengubah rezim korup yang didasarkan pada sistem dan gagasan kaum kolonialis. Namun, hanya untuk mengambil tempatnya dalam penerapan sistem ini seperti sebelum Saied berkuasa.

Pasalnya, jelas situs, mereka tidak berbeda darinya dalam hal apa pun, kecuali dalam hubungan politik luar negeri dan perebutan posisi, seperti yang ditegaskan oleh kedua pihak yang bersikukuh dengan sistem demokrasi sekuler.

“Sebaliknya, rakyat Tunisia adalah kaum Muslim, sedangkan partai mereka, Hizbut Tahrir, berjuang di tengah-tengah mereka, dan mereka mulai melebur dengannya, serta mendambakan berdirinya kembali Khilafah,” pungkas situs.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

8 + three =

Back to top button