NATO: Aliansi Jahat
Presiden Erdogan menyatakan: “Turki, karena posisi geografisnya, menempuh kebijakan luar negeri yang beragam. Termasuk kerjasama dengan NATO dalam kerangka prioritasnya sendiri. Tempat perlindungan yang disediakan NATO sangat penting bagi kami. Namun, yang jelas aliansi ini sedang dalam proses pembaruan.” (www.sabah.com.tr).
*** ***
Komentar Erdogan tentang NATO ini disampaikan sebelum ia berangkat ke London untuk merayakan peringatan 70 tahun pendirian NATO—aliansi yang tidak konsisten. Eksistensi NATO ini sama sekali bukan rahasia bagi mereka yang melihat dan berpikir. Karena itu timbul pertanyaan, apakah Erdogan sendiri percaya dengan pernyataan yang dia buat tentang NATO? Apakah dia benar-benar percaya bahwa NATO melakukan misi tempat perlindungan (penyelamatan) dengan benar? Apakah Erdogan percaya atau tidak, ini tidak akan mengaburkan eksistensi NATO dan tindakannya.
Sangat menyedihkan bahwa Turki adalah satu-satunya negara yang berpartisipasi dalam aliansi tentara Salib ini, seperti Barat dan Amerika. Dengan kata lain, Turki adalah satu-satunya negara yang penduduknya Muslim dan berpartisipasi dalam NATO. Meskipun 29 anggota NATO memiliki beberapa pembicaraan di antara mereka tentang keuntungannya sendiri, mereka menjadi sekutu langsung ketika urusannya terkait kaum Muslim dan konflik melawan Muslim. Sungguh kami mengetahui semua fakta ini melalui pengalaman di negara kami yang mereka hancurkan, dan bukan melalui buku-buku politik.
NATO adalah tentara aliansi tentara Salib yang terlibat dalam menyerang Afganistan, Bosnia, Timur Tengah, Afrika dan Libya baru-baru ini. NATO bertanggung jawab atas jutaan kaum Muslim yang terbunuh dan terluka. Tempat perlindungan (penyelamatan) yang disebutkan oleh Erdogan hanya berlaku jika memberikan keuntungan pada kaum kafir penjajah. Sungguh, membuat pernyataan bahwa NATO akan memberikan keamanan bagi kaum Muslim, menurut hemat kami, adalah penipuan dan demagogi. Padahal semua tahu bahwa kaum kafir pemjajah, sebutan lain dari aliansi tentara Salib, tidak akan pernah menginginkan kebaikan bagi kaum Muslim.
Sejak menjadi anggota, Turki telah mendukung NATO di Afganistan sebagai kekuatan internasional, di Bosnia sebagai kekuatan perdamaian dan di wilayah lain sebagai kekuatan militer. Lebih dari itu, NATO berperilaku seolah-olah “Turki adalah wilayah NATO”, dan Turki telah berpartisipasi dalam aliansi jahat. Sayangnya, Turki telah menjadi bagian dari rencana kotor kaum kafir pejajah. Perlu diketahui bahwa ini bukan sesuatu yang bisa dibanggakan. Sebaliknya, itu mengarah pada penyesalan nantinya.
Dalam hal ini, apakah Anda akan membiarkan negeri kami dieksploitasi oleh NATO? Wahai para penguasa, apakah Anda masih ingin mendapatkan kebaikan dari jagal (pembantai) Anda? Apakah Anda masih akan berpartisipasi dalam aliansi jahat yang bertujuan untuk menindas kaum Muslim? Anda telah menjadi anggota NATO selama lebih dari 60 tahun, dan telah terlibat dalam semua kejahatannya. Bukankah ini telah membuat Anda kehilangan tidur Anda?
Apakah Anda masih belum juga menutup pangkalan-pangkalan yang Anda buka untuk NATO di negeri ini yang telah dialiri dengan darah kaum Muslim? Sampai kapan Anda akan terus menampung tentara pembantai di negeri kami?
Tidakkah Anda takut dengan peringatan dari Allah SWT (yang artinya): Janganlah kalian cenderung kepada orang yang zalim, yang menyebabkan kalian disentuh api neraka (TQS Hud [11]: 113).
Sesungguhnya kaum kafir penjajah dan semua aliansi jahat, terutama Amerika, adalah pihak yang harus bertanggung jawab atas semua kesedihan, air mata, dan pertumpahan darah di seluruh dunia. Karena itu sudah waktunya bagi Anda untuk melakukan perbuatan baik. Akhiri keanggotaan Anda di NATO. Singkirkan mereka dari pangkalan, negara dan tanah kami yang mereka gunakan sebagai latar belakangnya. Kami tidak ingin para penguasa memuliakan kaum kafir penjajah serta duduk bersama mereka di satu meja yang penuh dengan darah. Kami menginginkan seorang khalifah yang bijak, yang tidak setuju menumpahkan darah saudara-saudaranya; seorang khalifah yang membuat kaum kafir ketakutan dengan hegemoninya; seorang khalifah yang mencari kehormatan dan kemuliaan di sisi Allah. Sungguh, sedikit pun tidak ada keraguan bahwa terwujudnya semua ini bukan hal yang sulit bagi Allah SWT. [Abdullah Imamoglu/Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 12/12/2019.