Opini

Kegagalan Kapitalisme

Pandemi global Corona berdampak sosial, politik, dan ekonomi. Penyebaran virus yang begitu cepat dan luas membuat pemerintah di banyak negara membuat kebijakan membatasi kegiatan masyarakat.

Ini membuat aktivitas bekerja di luar rumah, sekolah, perkantoran dan fasilitas produksi hampir lumpuh karena para pekerja menerapkan working from home. Sekolah diliburkan. Rumah makan tidak melayani makan-minum di lokasi. Tempat wisata sepi pengunjung (bahkan ditutup), dll. Praktik seperti ini sama saja membuat roda perekonomian nyaris macet. Banyak pengangguran, kelaparan dan angka kemiskinan kemungkinan naik.

Model tanggap bencana ala demokrasi dikritik keras. Rezim yang ada di Dunia Islam menjadikan negara justru sebagai penjaga yang setia bagi kepentingan Barat di negeri-negeri Muslim. Negeri-negeri Muslim tetap menjadi pasar untuk semua produk Barat.

Sebaliknya, negara dalam Islam mengurusi seluruh urusan rakyat berdasarkan hukum-hukum Islam. Negara menyediakan pekerjaan bagi mereka yang mampu bekerja. Negara  membantu memenuhi kebutuhan mereka yang tidak mampu memenuhi sendiri kebutuhannya serta tidak memiliki keluarga yang menanggung dirinya. Negara mengawasi pemanfaatan kepemilikan umum dan mendistribusikan penghasilnya kepada rakyat baik berupa uang tunai, barang atau jasa. Untuk itu negara membangun pabrik yang dapat menampung dan mempekerjakan mereka yang mampu bekerja di antara warga negara, membangun industri berat dan industri militer modern. Semua ini butuh tenaga kerja, para spesialis dan ahli. Dengan itu terdapat kesempatan kerja yang berlimpah. Negara juga mengawasi pengembangan pertanian. Negara memberikan lahan garapan kepada warga negara dari wilayah yang terbentang luas di negeri-negeri Muslim. Negara juga menyediakan untuk mereka apa yang mereka butuhkan dalam pekerjaan di bidang pertanian untuk memenuhi kebutuhan umat, dan untuk mencapai swasembada, bahkan melebihi swasembada.

Dalam hal ini, dunia telah menyaksikan bahwa negeri-negeri Muslim memiliki kekayaan melimpah di dalam perut buminya. Ini tidak dimiliki oleh negara-negara lain di dunia. Namun, rezim-rezim ini ada hanya untuk menjarah kekayaan umat, dan memperkuat negara-negara besar dengan semua potensi yang dimiliki umat. Sebaliknya, mereka menghalagi kembalinya Islam dalam kehidupan. Mereka membiarkan masyarakat tetap dalam kemiskinan ekstrem. Akibatnya, mereka lupa untuk memikirkan perubahan dan kemajuan. [Mahfud Abdullah ; (Dir. Indonesia Change)]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 × 2 =

Back to top button