Pengantar [Hijrah Membawa Berkah]
Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
Pembaca yang budiman, fenomena ‘hijrah’, khususnya di kalangan menengah, sangat menarik untuk dikaji. Di antaranya yang terjadi di kalangan artis/selebritis, pengusaha, juga pegawai bank. Rata-rata atas dasar kesadaran sendiri mereka ber-’hijrah’. Ada artis yang awalnya selalu tampil seksi, tiba-tiba berhijab syar’i. Ada pengusaha yang biasa berurusan dengan bank ribawi, suap-menyuap dan manipulasi, tiba-tiba menjadi ’pengusaha syar’i’. Meninggalkan semua muamalah yang bertentangan dengan syariah. Khususnya yang mengandung unsur riba. Ada juga pegawai bank konvensional, bahkan bank syariah, yang resign dari pekerjaannya. Lagi-lagi demi meninggalkan muamalah ribawi. Di antara mereka bahkan ada yang berani mengawali ’kehidupan baru’ yang sederhana, padahal tadinya kaya, asal bisa terbebas dari riba.
Tentu semua itu amat menggembirakan. Sebab, pastinya, fenomena ’hijrah’ ini berdampak positif. Baik bagi pelakunya maupun bagi lingkungan dan masyarakatnya. Alasannya, di mana-mana yang namanya ’hijrah’ pasti berpindah dari keadaan yang buruk ke keadaan yang baik; dari maksiat menuju taat. Bukan sebaliknya.
Karena itu aneh jika ada segelintir orang yang nyinyir terhadap fenomena ’hijrah’ artis, misalnya. Mereka bahkan menuding di balik fenomena ’hijrah’ artis ada potensi radikalisme jika mereka tidak didampingi. Mereka seolah melupakan satu hal: justru mereka berubah ke arah lebih baik karena dibimbing oleh orang-orang baik; para ustadz, kiai dan ulama yang benar-benar satu kata dan perbuatan. Bukan ustadaz ’kaleng-kaleng’ yang masih mentoleransi dangdutan; yang sering anti terhadap saudara sesama Muslim di luar organisasi dan kelompoknya; yang dengan mudah menuding anti Pancasila dan NKRI hanya karena beda pandangan keagamaan.
Faktanya, mereka yang ber-’hijrah’, khususnya para artis, benar-benar serius dengan keputusan mereka. Mereka bukan hanya berubah secara penampilan. Menjadi lebih syar’i. Tutur kata dan adab mereka juga lebih islami. Termasuk meninggalkan semua muamalah yang haram. Yang tak kalah penting, mereka juga rajin menghadiri majelis ilmu-ilmu syariah. Yang luar biasa, mereka bisa istiqamah tanpa tergoda lagi untuk kembali ke dunia penuh maksiat.
Itulah tema utama al-waie kali ini, selain sejumlah tema menarik lainnya. Selamat membaca!
Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.